55th

51 0 0
                                    

Keesokannya, Jana dan seluruh staff management nya akan kembali bertolak ke Tokyo untuk menyelesaikan sisa masa promosi album debutnya, dan menyelesaikan beberapa jadwal interview dari media baik itu cetak maupun elektronik, Jana sudah mengemasi seluruh barang bawaannya, begitu pula dengan Fara dan Mathias serta para staff nya yang memang khusus mendampingi Jana saat melakukan tour dengan one ok rock, siang itu Jana sudah tidak lagi menggunakan tour bus nya dan sudah berganti dengan van yang akan mengantarnya dan juga team management nya ke JFK airport dimana pada sekitar pukul satu tiga puluh nanti ia akan boarding dan akan landing di Narita airport, kembali ke kota megapolitan di wilayah Asia timur itu.

Siang itu Tomoya dan Ryota serta Toru terlihat meluangkan waktunya untuk datang ke hotel tempat Jana dan team nya menginap setelah mereka selesai dengan jadwal US tour one ok rock ini, kali ini ketiga member itu beserta manager mereka dan beberapa staff nya terlihat  mengucapkan terima kasih pada gadis cantik itu beserta seluruh team nya yang telah bersedia turut serta dalam US tour mereka,

"Jana-san, terima kasih telah bersedia menyertai kami dalam US tour ini, it was a great tour since you're joining us," ucap Toru diplomatis seraya memeluk Jana dengan hangat,

"My pleasure, leader-sama," jawab Jana dengan senyum simpulnya, senyum simpul yang sedikit ia paksakan dengan wajah pucatnya yang masih terlihat jelas, setelahnya terlihat Toru mengacak lembut puncak kepala Jana hingga membuat gadis itu terkekeh karenanya, setelah itu terlihat Toru mendekat ke arah Fara dan Mathias serta staff mereka untuk mengucapkan terima kasih, setelahnya Ryota dan Tomoya bergantian mengucapkan terima kasih pada gadis kurus yang siang itu hanya mengenakan kaus tangan panjang hitam dan juga coat hitamnya tanpa syal,

"Terima kasih adik kecil, aku sangat senang kau bisa bergabung dengan kami," ujar Ryota yang juga sambil memeluk Jana, pria jepang berambut panjang itu terlihat memeluk Jana dengan tulus, ia dan juga Toru mengetahui apa yang terjadi semalam, namun bassist ini tak ingin menanyakan dulu mengenai detail permasalahan yang menimpa Jana dengan vokalisnya itu,

"Sama sama Ryo-kun, nanti saat kau selesai dengan tour ini aku akan menantangmu bermain Uno lagi," ucap Jana yang membuat Ryota tersenyum lebar, gadis ini terlihat begitu ingin menutupi kesedihannya, batin bassist berwajah jenaka itu, setelahnya Jana pun berpamitan pada drummer band itu yang sedari tadi memperhatikan dirinya kala berbicara dengan sahabat sahabat nya itu,

"Kan-chan, aku pamit pulang dulu, masih ada schedule yang harus aku selesaikan di Tokyo, sampai berjumpa lagi setelah kau menyelesaikan tour ini ya," ucap Jana sopan pada drummer berambut ikal itu, Tomoya yang mendengar kata kata Jana tak kuasa menitikkan air matanya, dan memeluk Jana erat,

"Kau tak perlu berusaha kuat Jana-san, aku tau perasaan mu, menangislah jika memang itu perlu, yang paling penting dari semuanya adalah dirimu sendiri, jangan kau dengarkan rumor yang berkembang, sekembalinya kau ke Tokyo nanti semua memang menjadi tidak mudah, namun kau harus tetap berusaha, aku yakin kau mampu," ucap Tomoya, kali ini hilang sudah image kekanakan dari drummer ini, detik itu, Jana melihat Tomoya seperti kakak laki laki sungguhan untuknya, yang tak pernah ia miliki dalam hidupnya, kata kata drummer itu terdengar sangat menenangkan persis seperti seorang kakak yang menenangkan adiknya, tanpa sadar air mata menetes di kedua pipi Jana, ia tau semuanya kini telah berubah, dan apa yang ia takutkan kembali muncul menjadi kenyataan dihadapannya, namun kali ini ia tak menghadapinya sendiri karena masih ada sahabat sahabat baru nya ini yang akan tetap mendukungnya apapun yang terjadi.

Di lain tempat yang tak jauh dari Jana dan yang lain berdiri, terlihat seorang pria dengan masker hitam dan juga topi hitam sedang mengamati nya dari jauh, ia mengamati dari seberang jalan setiap gerak gerik Jana, hati nya berdesir tatkala melihat gadis itu sedikit mengusap air mata yang jatuh di pipinya, membuatnya tak tega, ingin rasanya ia menyebrangi jalan yang ada di hadapannya dan memeluk Jana erat, namun rasa marah dan gengsi serta ego nya yang tinggi mengalahkan segala rasa kasih sayang yang ada di hatinya, siang itu Takahiro pun melepas kepulangan Jana ke Tokyo tanpa satu pun pelukan untuk gadis itu.

Songbirds [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang