📽. 23

2.7K 651 68
                                    

Katanya sih, sore ini trio ager-ager mau nonton basket di gor. Tentu saja atas paksaan Taehyun yang udah terlanjur beli tiket. Padahal mah sebenernya Alda ogah, super duper ogah. Dia nggak tertarik sama dunia perolahragaan meski temennya suka ngomporin soal gimana kecenya para atlet cowok.

Ya meski begitu, Alda nggak sampai hati buat nolak terus dan bikin Taehyun murka gara-gara duitnya harus terbuang percuma. Soalnya cowok itu punya temperamen buruk meski tiap harinya haha hihi doang sama Alda.

Sekali lagi Alda mematut dirinya di depan kaca, memastikan bahwa pakaian yang ia kenakan cukup sopan buat nonton basket nanti. Nggak lupa jepit rambut ungu pastel favoritnya di kedua sisi kepala biar nggak cepet kepanasan.

"Aduh gue cakep bener." Alda berdecak menatap pantulan dirinya sendiri. Kemudian cewek itu menyambar tas selempang kecil berisi ponsel dan segera turun ke bawah.

Lagi-lagi, ketika menginjakkan kaki di lantai bawah, cewek itu menemukan Rose yang hendak menuju taman belakang. "Eh mau kemana nich?"

Alda nyengir kuda. "Jalan-jalan dong, kak Rose nggak keluar?"

"Aku nanti malem baru keluar sih, kalo gitu kamu hati-hati ya, langsung aja bunda lagi di kamar."

"Oh gitu, nitip salam deh ya. Aku berangkat dulu kak." jawabnya sambil melambaikan tangan menuju pintu rumah.

Tumben-tumbenan nggak ngomongin Jake, Alda jadi bersyukur soalnya dia juga nggak tau harus ngerespon apa kalau bahas cowok itu. Mengingat perjanjian ngobrol yang terus-terusan Alda hindari, cewek itu sontak ngibirit takut keciduk.

Beruntung keadaan luar sepi meski motor Jake ada nangkring di garasi. Sepelan mungkin Alda buka gerbang, itupun sampai dia sendiri nahan napas, nggak taunya begitu gerbang kebuka sampe badannya muat buat lewat, cewek itu mendengar panggilan dari teras rumah.

"Heh Al!"

Mata cewek itu melotot mendapati Jake bersiap melangkah keluar tapi dengan terburu Alda ngelewatin gerbang dan menutupnya secara cepat sampai-sampai suara Jake jadi makin kenceng.

"ALDA MAU KEMANA LO?!!"

Udah dandan cakep-cakep malah harus keringetan secepet ini. Tanpa mengindahkan panggilan dari balik gerbang, Alda segera menaiki belakang motor Taehyun yang bikin si empunya auto kaget.

"Bangsat ngagetin aja!"

"Aduh buruan Hyun!!!" ujarnya sambil menepuk-nepuk bahu Taehyun secara berulang dengan ritme cepat.

"Ada apasih? Ni pake dulu." kata Taehyun sambil menyodorkan helm yang langsung cewek itu terima.

Diperintah dengan wajah panik mau nggak mau bikin Taehyun jadi ikutan panik, hal itu membuat cowok berhidung mancung tersebut sampai gemetar memutar kunci.

Untung belum sempat tertangkap entah siapa yang membuat Alda panik, mereka berdua berhasil kabur dengan Jake yang lagi-lagi harus berdecak menatap dua pengendara yang berboncengan itu dari belakang.

"Mau kemana si tu anak?" gumam Jake sebelum kembali masuk.

Sementara itu, keduanya tiba di gor pukul setengah empat. Alda melepas helm yang ia pakai secara buru-buru itu dengan perlahan. Mendapati jepit rambutnya udah nggak tertata rapi cewek itu mengeluh.

"Emang sialan si Jake, dandanan gue jadi rusak." dumelnya tanpa sadar.

Taehyun yang mendengar kontan menatap cewek itu. "Siapa sih tadi?"

"Orang yang harus di hindari."

"Lo ada masalah sama dia?" tanya Taehyun.

Alda mengangguk sekali. "Gue ada urusan yang gabisa diselesaikan sama dia, makanya gue kabur."

"Masalah apaan dah? Masa gabisa diselesaikan?"

"Ceritanya panjanggg." jawab Alda sambil menggerakan lengannya dari depan ke samping. "Ntar lo gue ceritain deh, tapi jan bilang-bilang Ej. Doi kayaknya lagi kasmaran noh." menggunakan dagunya, Alda menunjuk dua pasang manusia yang baru saja memasuki area gor dengan berjalan kaki.

"Hadeh." Taehyun menatap dua teman sekelasnya itu dengan lelah. "Si Ej diem-diem ngegas juga."

"Dia nggak pernah cerita apa-apa sama gue."

"Soalnya lo ember kali." tukas Taehyun sebelum berjalan menghampiri Ej dan Reya yang masing-masing membawa kantong plastik.

Alda melotot. "Enak aja, kaga!" serunya menyusul Taehyun.

"Eh, kalian." kata Ej sok surprise. Matanya melirik sekitar untuk menghindari tatapan Alda yang menajam.

"Lo diem-diem—."

"Nih gue beliin lo pentol, Al." memotong ucapan cewek berjepit ungu tersebut, Ej menyodorkan kantong plastik berisi makanan berkuah merah di dalamnya.

Sedikit curiga, Alda menerima kantong tersebut setelah cowok itu lebih dulu mengambil miliknya yang juga berada disana.

"Gue enggak?" tanya Taehyun melihat nggak ada tanda-tanda bakal dikasi.

"Hehe." Ej nyengir.

"Kalo lo mau beli tuh disana." sahut Reya menunjuk gerobak pentol di depan gor.

Taehyun berdecih. Cowok itu kemudian pergi dari hadapan ketiganya buat beli pentol. Masa yang lain makan dia sendiri enggak?! Jahat banget gasi bikin orang mupeng.

Bersamaan dengan perginya Taehyun menuju gerobak pentol. Alda yang berniat menunggu di jajaran kursi depan gor harus mengurungkan niat saat cowok itu melihat rombongan motor yang nggak asing memasuki gor bebarengan.

Kedua bola mata cewek itu melotot hingga tanpa sadar mulutnya terbuka. Reya yang menyadari jadi panik saat melihat badan Alda berubah kaku.

"Alda lo kenapa?"

Alda melirik Rhea dengan raut panik yang terlihat nelangsa. "Mati gue, Re..." kemudian beralih pada Ej yang juga turut memandangnya khawatir.

Lantas sambil menunjuk gerombolan yang mengundang perhatian orang-orang di sekitar parkiran gor, Alda berkata dengan nada lemas.

"Ada Jay."


***

abis ini aku update lagi,
yu ramein dulu (ㆀ˘・з・˘)

jay lu ada masalah apasi bikinanak orang panik 😔🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jay lu ada masalah apasi bikin
anak orang panik 😔🙏🏻

andante  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang