📽. 44

1.1K 244 76
                                    

"Iya jaga kesehatan, jangan makan makanan sembarangan!"

"Okey."

Sambungan terputus, Alda menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi setelah layar yang semula menampilkan Joshua dan mamanya menghitam lagi.

Semingguan ini Alda bakal sibuk sama buku-buku pelajaran yang mulai memenuhi meja. Berhubung senin depan udah ujian, cewek itu memanfaatkan waktu buat belajar sambil pelan-pelan ngelupain sosok Jake.

Susah sih, tapi mau gimana lagi daripada dia sakit hati melulu.

Cewek itu bersiap mengeluarkan buku yang hendak dipelajari ketika bel rumah terdengar berbunyi. Refleks Alda diem, sebelum kemudian jalan kearah jendela buat liat siapa yang dateng.

"Ha?" bibir cewek itu sedikit terbuka saat mendapati seseorang berjaket dengan logo salah satu jasa kirim online lagi ngobrol sama bi Sola setelah menyerahkan bingkisan entah apa.

Bersamaan dengan sosok yang tadi bercengkrama bareng bi Sola pergi, Alda balik ke kursi meja belajar dan nggak musingin sama apa yang dia liat barusan. Siapa tau bi Sola pesen sesuatu.

Baru mau mulai aksi belajarnya, pintu kamar cewek itu diketuk, diselingi suara bi Sola yang manggilin namanya. Alda buru-buru beranjak buat bukain pintu.

Terpampang bi Sola yang tengah menyodorkan sesuatu kepadanya. "Kenapa bi?"

"Ini ada kiriman buat non."

Sebelah alis cewek itu terangkat. "Dari siapa?" tanyanya sambil menerima kresek putih di tangan bi Sola.

Perempuan itu menggeleng. "Kurang tau non, bapaknya tadi juga gatau nama yang pesen karena pake karakter film."

"Karakter film apa?"

"Spongebob."

Wtf.

"Oh oke..."

Begitu bi Sola turun, Alda segera menutup pintu buat buka bingkisan misterius di tangannya. Kalau diliat-liat sih nggak mencurigakan, malah tercium bau makanan.

Bola mata cewek itu berbinar. Setelah berhasil membuka kotak putih dan isinya terpampang di depan mata, senyumnya mengembang.

"Wah martabak manis!!!"

Alda udah siap-siap mau nyomot sebelum teringat kalau makanan ini datang dari orang tanpa identitas. Takutnya sih kalau dia diracun. Mana diinget-inget hidupnya nggak terlalu aman.

Alda menghela napas. Menutup kembali kotak berisi martabak manis dan hendak menjauhkannya dari jangkauan tangan yang gampang khilaf sebelum notifikasi hapenya berbunyi.

Dari Reya, nggak pake lama Alda langsung bales, tapi pas keluar room chat dan menampilkan barisan chat dari orang-orang, jantungnya berasa mau copot saat menemukan pesan baru dari nomor yang sengaja dia bisukan.

Jake

| makan ya jan dibuang

Sengaja nomor cowok itu emang nggak Alda blokir, dan Jake masih sering ngechat meski nggak pernah Alda bales karena notifnya gapernah keliatan.

Tapi sekarang Alda bimbang, dia bener-bener niat move on tapi kenapa cowok itu gabisa mengerti dan terus-terusan berlagak manis?

Maka setelah berperang dengan isi kepalanya, Alda memutuskan bales buat bilang makasih doang. Iya itu aja kok.

thank u |

Buru-buru cewek itu keluar dari aplikasi dan memutuskan makan martabak sambil belajar.

Sayangnya, tanpa disangka-sangka, pemberian cowok itu terus berlangsung pada malam-malam berikutnya.


***


Hari minggu, kalau biasanya Alda masih molor dan bergelung kayak ulat jumbo, jam 9 pagi cewek itu udah mandi, udah cakep abis dandan.

Waktu itu Reya ngajakin buat nonton sebelum senin ujian, pokoknya sebelum dan sesudah bagi cewek itu adalah self reward, iya begitulah suka suka dia.

Alda juga tipe santuy yang oke-oke aja. Alias nggak apalah, lagian semingguan ini dia juga belajar rajin. Ssttt, pencitraan aja sih biar nggak dimarahin Joshua.

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah 30% belajar, 60% main hape.

"Alll!!!" panggil Reya setelah cewek itu keluar dari mobil begitu pak Hoshi mengantarnya sampai lobi.

"Lah gue kira berdua! Kenapa dua cecunguk ini ikut?" tanya Alda saat mendapati Ej dan Taehyun berdiri di belakang Reya sambil cengengesan.

"Gatau gue padahal cuma bilang mau ngemall sama lo."

Ej berdecak. "Gabaik tau cewek jalan sendiri."

"Lo ga liat kah? Kita berdua." balas Alda curiga.

"Hehe masa gaboleh ikut."

Alda mengibaskan tangan. "Terserah." abis itu mereka masuk duluan ninggalin Ej dan Taehyun yang buru-buru nyusul.

Sesuai plan awal, mereka nonton. Cewek-cewek ditengah sementara yang laki ada di sisi kanan dan kiri. Tentu saja Alda sebelah sama Taehyun karena Ej nyerobot buat duduk sebelah Reya.

"Temen lo kenapasih." bisik Alda ke Taehyun yang fokus nonton.

"Mau nembak ntar dia, lo jangan banyak cincong makanya."

Mata Alda membulat. "Omona serius? Dimana?"

"Gak tau."

Dan plot twistnya, ketika mereka lagi bisik-bisik, dua orang lainnya disebelah juga lagi bisik-bisik disertai confess.

Begitu keluar bioskop, Alda mendapati muka Reya merah dan bibirnya nggak berhenti senyum. Cewek itu curiga Ej udah nembak dengan effortless.

"Lo jadian sama Ej ya?" bisik cewek itu to the point ketika para cowok mempimpin jalan di depan buat milih tempat makan.

"Kok lo tau?"

Alda menarik bibirnya segaris. Bagus, temennya satu persatu mulai pada sold out. Dan kemungkinan besar dia bakal jadi jones abadi.

Eh eh eh,

Sebelum seseorang yang lumayan dia kenali sebagai orang random yang suka flirting dan penyelamat hidupnya menyapa di tengah-tengah orang lewat. "Hey! Lo udah sembuh?"


***

selamat berbuka, dengan yang manis
manis, seperti saya contohnya 😗

spam komen next chap 😼👉🏻

andante  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang