Jumat pagi itu jadwalnya senam yang wajib diikuti semua warga sekolah. Setelahnya dilanjut bersih-bersih. Memasuki gerbang Tommorow High School, keadaan lobi udah ramai dengan murid-murid bersliweran bawa sapu. Sebagian yang kobam harpot, nyoba tuh dinaikin, siapa tau bisa miber.
Dan salah dua manusia tolol korban film tersebut adalah, Alda dan Taehyun.
"Kebalik goblok! Lo lulus ujian megang sapu nggak sih?!"
Alda yang mendapati Taehyun megang sapu dengan cara terbalik alias ijuknya yang dipegang kontan berkomentar, rada emosi juga liatnya. Nggak risih apa tu megangin bagian yang nusuk-nusuk.
"Yakan lo tau sendiri, kemarin gue bolos gara-gara diculik hagrid."
"Ngapain? Dicekokin teh basi lagi pasti." ujar Alda sambil terkikik. Suka bener ngarang cerita emang mereka berdua, nggak heran nilai bahasa indonesianya b plus terus.
"Nggak dong." sahut Taehyun santai. Dengan posisi tegap kayak prajurit bawa tongkat, sapu kebalik yang semula digenggam berubah arah dalam sekali putaran jari. "Gue diajarin sulap."
Then, nggak cuma Alda yang menganga liat aksi Taehyun barusan, tapi juga beberapa murid lain di dalam lobi, plus pak Hujan yang auto tepuk tangan dengan meriah.
"Walah-walah! Keren tenan muridku!!!"
Taehyun yang terciduk atraksi itupun nyengir. Nunduk sekilas waktu pak Hujan dateng nyamperin. Sementara Alda yang liat itu tersenyum pahit dalam hati.
Bakal lama ni urusan.
Dan bener aja, sesuai gimana image pak Hujan di sekolah yang terlalu gaul sama muridnya, alhasil pria paruh baya pengajar seni budaya itu ngajak ngobrol Taehyun seputar dunia sulap menyulap yang entah sejak kapan dipelajari itu.
Kalau nggak liat betapa menyeramkannya pelototan Taehyun waktu Alda mau melarikan diri. Nggak bakal deh, dia masih disini dengerin dua orang ngobrol kayak gerbong kereta dua dimensi, panjang bener nggak ada ujungnya.
Sepuluh menit berlalu, akhirnya Alda bisa napas lega waktu pak Hujan pamit pergi dan nyuruh murid-murid semua pergi ke lapangan buat senam bersama.
"Lama ya bund."
"Lo tadi nggak denger pasti?"
"Apaan?" sahut Alda males.
"Pak Hujan dulu pernah jadi badut sulap."
Begitu kira-kira isi kepala Alda saat ini. Takut kualat ngetawain orang tua, mana guru sendiri. Tapi susah...?
Pada akhirnya dua orang beda gender itu pun ketawa diem-diem sampai nggak bersuara. Mana mereka ketawa sambil liat-liatan gitu saking ngakaknya. Nggak lupa penyakit perempuan, yang bikin Taehyun auto pasang badan gara-gara dipukulin Alda.
"Gue tadi nahan ketawa banget sumpah nggak sanggup." keluh Taehyun sambil megangin rahangnya yang pegel.
"Aaaa, nggak sanggup gue." rengek Alda sambil nyeka air mata yang keluar gara-gara ketawa.
"Heh kalian berdua cepet ke barisan!" teriak bu Marjan dari belakang barisan anak kelas sepuluh.
Sambil ngebirit ke barisan, akhirnya dua orang itu dapet yang paling belakang juga, Alda yang paling bersyukur. Jiwa magernya udah kepalang akut. Jadi nggak perlu gerak-gerak berlebih juga sepertinya aman.
"Lo berdua ngambil sapu apa muterin ka'bah sih? Lama bener." celetuk Ej yang nggak taunya ada persis depan Alda.
"Nih nih! Gara-gara ngeladenin pak Hujan dulu." tunjuk Alda pada Taehyun yang lagi mengikuti gerakan senam dengan semangat. Maklum, dia anaknya sehat abis bund. Jadi nggak heran kalau lengannya berOtoT.
"Gue kira gugur di medan perang."
"Lah? Siapa yang perang anjir?"
Ej merenggangkan badannya sesuai instruksi senam, persis apa yang dilakuin murid lainnya, kecuali Alda yang males-malesan ngikutinnya berakhir jongkok doang. "Lo berdua lah siapa lagi? Tewas di sihir voldemort."
Ternyata yang tolol ada tiga pemirsa. Korban film semua pula. Hayo ngaku kalian pasti pernah nge-avada kedavra-in semut.
Lagi asik ngobrol, cowok sebelah Ej bersuara. "Klean sadar nggak sih? Diliatin bu Marjan noh."
Dan berikutnya Alda yang paling semangat gerakin badan.
***
"Simpen dulu kangennya. Gue muncul chapter depan. Tapi gatau kapan. Hoho."
—
ceffat ramein aku maqsa 😠🦶🏻