woy cepet bangettt?!! targetnya ditambah jadi 160 & 60 yu! semangat aku dan kita semua 🤩
***
Acara makan malam pun berakhir tanpa perubahan status dua sejoli muda tersebut. Alda udah beneran nggak tinggal bareng Jake lagi, dan barang-barang cewek itu juga berhasil diangkut semua.
Kini kembali ke kehidupan aman damai tentram, Alda lagi siap-siap berangkat sekolah sambil nunggu pak Hoshi manasin mobil. Ngomongin papanya, dia lagi ngeteh di teras depan sambil nunggu Alda nali sepatu nggak kelar-kelar.
Ceritanya mereka mau berangkat barengan, dan kalau kalian berasking asking, Joshua bakal balik ke Canada dua hari lagi, jadi dia bakal tetep kerja di kantornya semula yang masih satu circle.
"Nanti pulangnya tunggu di lobi sampe pak Hoshi dateng, oke?" pesan Joshua ketika mobil yang membawa mereka berhenti di depan gerbang.
"Eh gausah ah, nanti aku sama Ej apa Taehyun aja, pengen motoran."
"Beneran?" meski rada enggan mengiyakan, Joshua gapunya pilihan lain setelah cewek itu menganggukkan kepala dengan semangat.
"Iyaaa papa tenang aja!"
"Tapi langsung pulang ya? Gaboleh kemana-mana!"
"Siap!" Yeah, at least naik motor, karena diliat-liat cuaca hari ini cukup berawan.
Jadi setelah berpamitan sama Joshua, dan minta uang jajan, of course. Cewek itu langsung berjalan masuk menuju kelas.
Udah lama rasanya sejak dia masuk rumah sakit, ada rasa kangen sama temen kelasnya yang jujurly sangat kangenable, padahal belom tentu dia dikangenin juga. Gapapa gapapa.
Bertepatan saat Alda masuk, cewek itu nggak menyangka bakal disambut teriakan menggelegar dari ketua kelas kecintaan kita semua alias akang Taehyun.
"Welcome back anak tiri!!!"
Sambil berseru nggak seperti biasanya, Taehyun berhambur merangkul cewek itu yang tersenyum lebar di depan pintu.
"Anjay sambutan tuan putri gak sieee?"
"Ngarep!" kata Taehyun sambil menabok kepala cewek itu pelan.
Disambut ringisan kecil, Alda pasrah saat Taehyun menyeretnya menuju kursi kebanggaan cewek itu selama hampir tiga tahun.
"Mana oleh-olehnya?" todong Ej yang udah berdiri di depannya.
Jadi posisi Alda saat ini adalah duduk dengan tiga orang plus Reya berdiri menghadap dirinya. Berasa lagi dipalak. Tapi apa tadi katanya? Oleh-oleh?
"Oleh oleh apaan?!"
"Dih bapak lo kan baru pulang?"
"Iya tapi dia cuma bawa kacang, mau?"
Serempak tiga orang itu menggelengkan kepala. Pikirnya masa jauh-jauh dari Canada cuma bawa kacang, seriously? Jangankan mereka ya, Alda sendiri juga heran ngapa Joshua bawa kacang banyak betul.
"Coklat gitu apa ciki cikian masa gaada sih, Al?" tanya Reya dengan ekspresi mupeng nyicipin produk Canada.
Alda menggaruk belakang kepalanya yang nggak gatel sebelum berucap dengan nada enggak yakin. "Ya ada sih, lo pada kalo mau ntar ke ru—."
"SIAP!!!"
"Buset." gumam Alda agak kaget, ngomong aja belom selesai udah diserobot.
Lantas mereka pada nyengir mendapati ekspresi Alda setelah mendengar semangat ketiganya. Yah, mau nggak mau dia harus mengikhlaskan para jajan yang kemungkinan besar bakal abis dalam sekejap.