Sampai rumah, keduanya langsung masuk kamar masing-masing. Nggak ada bunda, kata Jake beliau mungkin bakal pulang sekitar jam setengah tujuh. Kalau om Leo, mungkin ada di kamarnya.
Begitu meletakan ransel kuningnya di atas meja, Alda langsung masuk kamar mandi. Tujuh menit berlalu, cewek itu akhirnya keluar dengan muka yang jauh lebih segar.
Kopernya masih tergeletak di atas kasur dengan kondisi terbuka dan berantakan. Alda belum sempet beres-beres, keburu mager.
Niatnya abis sholat Alda mau ngedrakor, abis dapet rekomendasi dari Cale, cewek itu auto searching. Fyi aja nih, Alda bukan tipe yang bakal ngedownload semua episode, dia lebih suka nonton online.
Tapi niatnya cuma jadi angin lalu, nggak taunya abis merebahkan diri, cewek itu kebablasan tidur sampai jam sembilan malem.
Pas bangun, perutnya bunyi. "Aduh, makan apeni..."
Sebelum keluar kamar, Alda memilih isya dulu sambil memantapkan hati. Apakah dia harus ke bawah atau nahan lapar sampai besok. Opini kedua sih kayaknya nggak mungkin.
Mana kuat, keburu disko.
"Eh, kamu udah bangun?" setibanya di anak tangga terakhir, bunda yang kebetulan dari arah dapur ngelihat Alda.
"Iya..." Alda menampakkan cengiran kaku, kok tau dia abis tidur?
"Tadi waktu makan malam, bunda nyuruh Jake manggil kamu, tapi kata dia kamu tidur?"
Ha?! Jeki ngeliat dia tidur?! Astaghfirullah, nggak ngiler kan ya?
"Oh, iya...maaf bunda..." ujar Alda merasa bersalah. Yaiya, belum ada sehari tinggal disini udah seenaknya banget.
"Nggak apa, kamu udah makan?" tanya bunda.
"Belum." orang ini niatnya turun ya nyari makan. Bisa-bisa kalau beneran ngomong gitu Alda auto ditendang gara-gara nggak sopan.
Bunda mengusap pundaknya pelan, "yaudah kamu makan sana, minta sama mbak Juma. Bunda istirahat dulu ya." pamitnya sebelum melangkah memasuki kamar utama di sebelah anak tangga.
Udah nggak perlu takut lagi keciduk orang, Alda cus ke dapur, ada mbak Juma lagi whatsappan di deket dapur kotor, "mbak..."
"Iya?"
"Cie chatan sama pacar ya?" melupakan tujuannya, Alda malah ngeledek wanita muda itu yang dibalas senyuman malu-malu.
"Bukan..."
"Padahal kalau iya juga gapapa."
Mereka baru ketemu hari ini tapi rasanya udah akrab lama banget, apalagi kalau nggak gara-gara tadi mbak Juma ngajakin dia ngobrol banyak waktu bunda menghilang sepuluh menit. Ditambah mbak Juma masih muda, jadi nyantol lah obrolannya.
Mbak Juma geleng-geleng kepala ngelihat kelakuan cewek di depannya yang jauh dari ekspetasi. "Jadi ada apa mbak?"
Alda nyengir, "temenin makan ya."
Diluar dugaan, mbak Juma malah bilang, "nggak minta temenin mas Jake aja?"
Anjrit diledek balik ceritanya.
"Ih malah nyerang balik, udah ayo mbak." Alda menarik lengan mbak Juma buat ikut dia.
Karena tujuannya cuma nemenin, selagi Alda makan, cewek itu menyuruh mbak Juma buat lanjut chatting entah sama siapa itu. Meski awalnya nolak karena takut nggak sopan, Alda memaksa daripada liatin dia makan?
Saat lagi minum, Alda dibikin hampir keselek setelah mendengar nada dering dari hp mbak Juma, gini nih suaranya teeeteretetttteteretttetettt bogoshipda.
"Mbak Juma indomy ya?!"
Mendengar seruan tiba-tiba dari orang di depannya, mbak Juma hampir ngelempar hpnya gegara kaget, "astaghfirullah."
Alda nyengir minta maaf sebelum mengulangi kalimatnya, "nggak nyangka ada kaumku dirumah ini, hoho. Biasnya siapa mbak?"
"Oh, itu yang suka rebahan." jawab mbak Juma sambil cengengesan.
"Maksudnya Agus?!" Mbak Juma ngangguk, Alda makin ngelebarin senyumnya, "kalau aku tetet."
"Tetet siapa?"
Bukan, ini bukan suara mbak Juma apalagi Alda. Coba tebak. Seratus buat kalian semua, so pasti yang ada di rumah ini dan kemungkinan masih melek ya cuman,
"Eh mas Jake."
Alda mengalihkan pandangan saat nggak sengaja matanya bersibobok sama Jake, dia yang hendak mengangkat piringnya tiba-tiba diserobot mbak Juma dan diambil alih. "Biar saya aja." Belum sempat menolak tapi mbak Juma keburu ilang dibalik tembok.
"Lo udah bangun?" Jake menarik kursi di sebrang sambil mainin hp. Dari nada-nadanya, Alda tau kalau cowok itu lagi nyindir dia.
"Belum, masih ngimpi."
"Enak banget mimpi lo ya, ketemu cowok ganteng."
"Dih?! Siapa cowok ganteng?"
"Ya gue lah."
Alda be like :
"Kenapa muka lo?" tanya Jake julid mode on.
"Ga."
"Biasa aja kali. Gue tau gue ganteng."
"Cih."
Makin-makin keinginan buat ngelempar Jake dari atas tebing memenuhi pikiran Alda. Cewek itu berdecih pelan sebelum meletakan kepalanya di atas meja
Lalu tiba-tiba dia yang lagi asik ngehujat Jake di dalam hati tersentak kaget saat ada jari telunjuk menyentuh dahinya pelan.
"Jidat lo, masih sakit nggak?"
—
masih lanjutan kemarin btw,
maap bgt kalo alurnya lambat.