📽. 39

1.2K 314 75
                                    

Hari ini ada yang berangkat sekolah tapi nggak bersemangat, ya siapa lagi kalau bukan Alda. Selain karna perutnya pagi-pagi berulah, cewek itu masih kepikiran tentang foto yang dikirim Ej.

"Pagi-pagi udah lesu aja neng." ledek Taehyun baru dateng.

"Perut gue sakit."

"Hah?! Kebelet berak?" cerca cowok itu langsung. Ngelihat Alda dengan muka loyo begini sangat enggak biasa.

Cewek itu berdecak mendengar Taehyun teriak-teriak di depannya. "Brisik lo, makin sakit nih."

"Eh iya maaf." sambil garuk-garuk kepala. "Lo kalo gasanggup ke UKS aja dah, apa pulang."

Mendengar usul Taehyun, Alda jadi mikir. "Hmm, nggak usah, nggak parah lagian."

Yaaa, dan pada akhirnya Alda tetep ikut pelajaran tapi cuma sampai jam pelajaran ke sembilan karena perutnya mendadak kumat lebih parah.

Sambil dibantu bestie-bestienya, cewek itu akhirnya bisa bernapas lega setelah rebahan di UKS. "Gila sakit bener kenapa dah." gerutunya sambil memegangi perut.

"Lo kemaren abis makan apa?" tanya Ej makan siomay di depan pintu.

"Gatau gue lupa."

"Masi muda udah pikun aje."

Jam istirahat terakhir tuh cuma sebentar, jadi selesai mastiin Alda gapapa ditinggal sendirian, mereka langsung pada balik ke kelas buat ikut pelajaran terakhir sebelum pulang.

Sementara Alda mutusin buat merem sambil berusaha ngusir rasa sakit yang mendominasi.

Nggak kerasa, tau-tau bel pulang udah bunyi. Tapi cewek di atas ranjang UKS itu sama sekali nggak ada pergerakan alias kebablasan tidur.

Ej yang udah siap bawa tas bestienya tersebut membuka pintu agak keras sampai Alda yang tadinya lagi mimpi auto kebangun kaget. "Jantung gue..."

Masalahnya, barusan Alda mimpi dikejar zombie.

"Eh kenapa lo?" Ej nyengir. "Dijemput kan?"

Alda mengangguk.

Terus sambil jalan pelan-pelan, keduanya keluar dari UKS disusul Taehyun yang baru dateng. "Nyet gue gabisa nganter ke depan deh, ntar lagi rapat."

"Gausa sok iye dah biasanya juga gimana."

Taehyun nyengir. Dia cuma pencitraan.

"Yaudah hati-hati ya Al! Cepet sembuh."

Abistu Taehyun pergi dan dua orang itu jalan ke lobi utama. Sambil nunggu pak Hoshi dateng, Alda ngecek hapenya. Ternyata nggak lama ada panggilan masuk dari Joshua.

"Halo pah."

"Pak Hoshi masi nganter papa, kamu pulang sama Jake ya?"

"Hah apa apaan, nggak, aku naik ojol aja." sahut cewek itu cepat. Yang bener ajaaa.

"Nggak bisa, anaknya udah nyampe sekolah kamu katanya."

Tiba-tiba Alda nervous. Apalagi masih ada Ej disini.

"Yaudah suruh diem aja ditempat aku yang kesana."

"Oke, hati-hati ya."

Setelah basa-basi akhir, panggilan ditutup. Alda melirik Ej yang lagi-lagi mulutnya terisi sesuatu, kali ini permen batang.

"Gue udah dijemput di depan."

"Oh? Tumben nggak masuk. Ayo gue anter."

"Ng-nggak usah, lo juga balik aja, kan kudu ambil motor dulu."

Sebelah alis Ej terangkat. "Serius? Lo yakin?"

Meski perutnya masih agak kaku digerakin, Alda mengangguk. Daripada urusannya bakal panjang kalo sampe Ej ketemu Jake.

"Iyaa, tenang aja." sambil berusaha senyum.

"Okedeh, nih pelan-pelan." katanya sambil nyodorin tas yang daritadi masih disampirin Ej di punggung kanannya.

"Makasih ya Je."

Kemudian mereka berpisah di lobi. Ej yang harus ambil jalan lain menuju parkiran dan Alda yang lurus keluar gerbang. Nggak susah nyari Jake, ketika cuma ada dua buah mobil disana.

"Halooo!" sapa Jake begitu Alda masuk dan duduk.

Raut wajah cewek itu jelas-jelas nggak bersahabat, selain nahan sakit di perut, nahan sakit hati dari semalem juga nggak gampang :(

"Kusut amat mukanya kak, patah hati ya?"

Iya gara gara lo.

"Gak."

Jake terkekeh. "Mau jajan gak?"

"Lo yang bayarin."

"Gampang itumah."

Alda bergumam nggak jelas. Sambil merem, cewek itu menyender sambil agak miring ke jendela. Perutnya bener-bener melilit kali ini.

Jake yang suka curi-curi pandang itu menyadari kalau ada yang nggak beres. "Lo kenapa? Sakit?"

Hening.

"Al?"

Saat lampu berubah merah, Jake berusaha ngelihat ekspresi wajah cewek itu yang ketutup rambut. Disingkirin lah pelan-pelan, sebelum kemudian cowok itu panik saat ada butiran air mata menetes dari kelopak matanya yang tertutup.

"Alda?! Kenapa sih? Jangan bikin panik!"

Jake mengusap buliran air di sudut mata Alda sambil menunggu jawaban keluar dari mulut cewek itu.

"Perut gue sakit..."

"Hah?!" pandangan cowok itu turun ke perut yang sedari tadi dipegangi. "Sakit banget?" tanya Jake ikut meletakkan telapak tangannya di punggung tangan Alda yang melingkari perut.

Alda membuka mata, cewek itu hendak berusaha duduk tegak sebelum tiba-tiba pandangannya menggelap.

"AL?!!!"


***

spam next disinii buat double up

andante  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang