Sewaktu mau balik ke temen-temennya, Taehyun dibuat celingukan kala nggak mendapati tiga orang itu di tempat sebelumnya. "Anjing gue ditinggal?!"
Keadaan gor yang mulai rame bikin Taehyun agak kesusahan nyari mereka. Cowok itupun memutuskan buat nyari tempat agak sepi buat nelpon Ej.
Untung dalam panggilan pertama langsung dijawab, jadi nggak perlu waktu lama buat Taehyun bernapas lega saat mengetahui mereka udah di dalem dan nyuruh cowok itu buruan nyusul.
Menurut petunjuk Ej, mereka duduk di bagian pojok atas tribun. Nggak terlalu susah menemukan Alda yang lagi makan pentol di sebelah Reya. Saat mendapati eksistensinya, Ej sontak melambai dan segera menyuruh cowok itu duduk di kursi kosong sebelahnya.
"Lo pada demen banget ninggalin gue?!" protes Taehyun sesaat setelah mendaratkan pantatnya di atas kursi.
"Ya maap, tadi kita takut ga kebagian tempat." padahal mau ngehindarin Jay aja.
Sambil menunggu pertandingan mulai, Alda menikmati pentolnya sambil menatap satu persatu penonton mulai mengisi kursi tribun yang masih kosong. Sebenernya disela-sela itu, ada niat terselubung Alda buat memantau keberadaan Jay dan gerombolannya yang mungkin aja tertangkap indra pengelihatannya.
Tapi sejauh mata memandang, Alda nggak mendapati cowok berhoodie abu itu di jangkauannya. Malah eksistensi lain yang membuat Alda refleks menepuk paha Ej keras.
"Anjrit Je!"
"Opo toh opo?" sahut cowok itu bingung karena pahanya mendadak ditepuk keras.
"Ada bocil sokap." Alda berbisik sambil menunjuk cewek berkuncir dua yang mengenakan rok diatas lutut tengah bersiap duduk di tribun bawah paling depan.
"Lah? Ngapain dia disini?!" sahut Ej mengernyit.
Kemudian terdengar Alda mendesah kesal. "Tau gini gue dirumah aja elah, udah ketemu Jay, ada bocil sokap pula." ujarnya sambil menyenderkan punggung pada sandaran kursi.
Alda mengunyah pentolnya agak nggak napsu. Mood cewek itu gampang berubah-ubah kayak lampu disko, bikin Ej refleks menepuk bahunya. "Sabar-sabar, orang sabar pantatnya lebar."
"Anak monyet!" seru Alda refleks menabok Ej yang ketawa ngakak.
Nggak lama setelah Ej menutup mulut karena dipelototi Alda, suara pengumuman kalau pertandingan bakal dimulai terdengar ke seluruh penjuru gedung.
Karena pada dasarnya Alda emang nggak niat nonton, cewek itu cuma fokus makan selagi seruan penonton terdengar bersorak waktu para pemain kelihatan memasuki area lapangan.
Tapi ditengah aktivitas itu, Alda bisa denger Ej berdecak menatap salah satu sosok dibawah sana. "Dih? Itukan cowok yang ngaku-ngaku pacar lo?"
Mata Alda sontak bergerak mengikuti arah pandang Ej pada salah satu kursi penonton dibagian bawah. Bener aja, ada Jake bawa botol minum yang baru mau duduk sama temennya.
"Aduh mampus aja gue..." lirihnya sambil merosot menyembunyikan diri biar nggak terlihat.
Reya yang mendengar obrolan dua orang itu menoleh bingung. "Alda punya pacar?"
"Hah? Kaga anjir." sahut cewek itu buru-buru.
"Terus?"
"Bukan siapa-siapa, Re."
Meski rada nggak percaya, Reya cuma manggut-manggut sebelum mutusin buat minum.
Akhirnya pertandingan basket itu dimulai dengan suasana meriah. Tim dari sekolahnya sedikit kurang beruntung diawal karena ketinggalan poin. Tapi hal itu membuat semangat mereka terpacu dan berhasil memenangkan pertandingan sore ini dengan selisih dua poin lebih unggul dari tim lawan.