📽️. 48 \ END

1.4K 166 27
                                    

komen ya diks sapa tau dpt doorprize 😜


***

Jatuh cinta itu menarik,
tapi nggak adil kalau nggak
sepaket sama patah hati.

***

Alda mungkin sempat berpikir bahwa jatuh cinta itu menyenangkan. Ya memang bener sih, tapi sayang, konsekuensinya selalu jauh dari membuat senang.

Ketika mengenal Jake dan lambat laun menyadari perasaannya, Alda kira hidupnya akan sedikit dibumbui cinta tanpa akhir walau dalam beberapa waktu, kesedihan membuatnya nggak punya harapan.

Tapi sayang, ketika hal itu sedikit lagi tercapai, Alda menyadari perubahan. Bahwa cintanya mungkin belum akan dimulai dalam waktu dekat ini.

Dan ketika ia memilih meninggalkan, mau tak mau pilihan serupanya juga harus diingat betul. Bahwa ketika ia pergi, sudah saatnya pula untuk merelakan.

Mereka belum terikat, tapi Alda harap ikatan itu masih memilihnya untuk beberapa waktu kedepan, entah dalam waktu dekat atau sebaliknya.

Meski nyatanya, harapan sama sekali nggak bisa diandalkan.

"Hati-hati ya, pokoknya harus saling tuker kabar!"

Keempat orang itu saling berpelukan sebagai tanda akhir bahwa kebersamaan mereka mungkin hanya sampai disini, tapi jalinannya akan selalu bertahan lama dimanapun jiwa-jiwanya saling berpencar.

"Jake nggak dateng?"

Alda yang ditanyai hal tersebut sempat terdiam. Sebelum kemudian mengedikkan bahu sambil tersenyum kikuk. "Nggak tau sih." walau ia berharap Jake akan datang.

Entah bisa disebut penolakan atau nggak hal semalam, intinya Alda sedikit merasa janggal. Ia sedih, tapi nggak bisa berbuat apapun.

Hubungan jarak jauh hanya sedikit membuatnya yakin, selebihnya nol besar alias kalau boleh jujur Alda nggak sanggup. Terlalu berisiko apalagi jika itu baru terjalin.

"Yeee parah banget tu anak." gerutu Ej sambil menikmati permen batangannya.

"Eh, alda!" Alda yang semula asik berbincang dengan Reya sontak menolehkan kepala. Bola matanya membesar dengan rasa terkejut yang nggak bisa disembunyikan.

"Lah kak? Ngapain?"

"Mau terbang lah, masa ngemis."

Kalau kalian masih ingat Sean, bener, yang baru aja menyapanya adalah Sean. Cowok yang Alda temui di pasar, gor, dan hari kelulusannya itu ada disini, di bandara dengan tujuan yang sama seperti dirinya.

"Ke Canada?"

"Yoi."

"Shit!"

Alda menyipitkan mata, memindai penampilan cowok itu yang kembali berubah. Sean nih kalau boleh Alda ngomong mirip banget kayak bunglon, dia bakal berubah sesuai tempatnya. Kayak sekarang di bandara, cowok itu mengenakan jaket berlogo merk terkenal dan celana pendek, tak lupa headphone melingkari lehernya.

andante  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang