📽. O5

6.4K 1.3K 171
                                    

Teriakan tante Raline alias bunda barusan sukses membuat dua orang yang lagi ngobrol di ruang keluarga menoleh.

"Bun ada ap—"

"Kamu tuh ya! Nggak liat ada tamu?!" Bunda menjewer telinga anak laki-lakinya setelah sampai di ujung tangga, "lagian udah dibilangin jangan main badminton di dalem rumah! Ngeyel banget sih!!!"

Jake meringis ngerasain tarikan bundanya yang nggak play-play, "iya maap! Kan aku nggak tau!"

"Nggak tau apa nggak mau tau?!"

Pertengkaran ibu dan anak itu diinterupsi dengan kedatangan om Leo, sementara Joshua menghampiri anaknya yang diem aja di deket mini bar.

"Ada apa sih?" tanya papa, penasaran ternyata.

"Tadi koknya kenapa kepalaku." Alda menjawab sambil mengusap belakang kepalanya.

Denger gitu, papa buru-buru memeriksa belakang kepala Alda, siapa tau bocor—mon maap ini bapak satu emang sedikit alay.

"Aduh kayaknya perlu dijahit nih."

"Ih!" kesalnya tapi Joshua cuma cengengesan.

Lalu pria itu melirik jam di pergelangan tangannya, "kayaknya papa bentar lagi harus berangkat," Joshua yang berniat membalikkan badan ke arah pemilik rumah mendadak urung saat tangannya dicekal,

"Pa..." Alda menarik bibirnya ke bawah, "aku nggak jadi tinggal disini ya?"

"Enggak. Udah papa bilang juga, kamu nanti nggak ada yang ngawasin, repot."

"Tapi aku nggak mau disini..." apalagi waktu tau kalau anaknya tante Raline sama om Leo adalah si cowok tengik.

Demi Tuhan Alda nggak bisa membayangkan kehidupannya selama beberapa bulan kedepan.

"Kenapa sih? Padahal ada cowok ganteng."

Papanya melirik anak cowok yang lagi jalan kesini, mukanya galak banget dan literally alisnya nukik tajem. Sialan, Alda pengen kabur!!!

"Sorry tadi gue nggak sengaja."

Alda melirik cowok itu sama dinginnya, mana Joshua udah ngacir kehadapan om Leo dan istrinya, cewek itu jadi nggak bisa ikutan kabur selain merespon ucapan orang di depannya,

"Hm, iya."

Cowok itu mengangkat sebelah alisnya setelah mendengar ucapan Alda, "lo bukannya yang tadi siang kena kaleng cola sama liatin gue di warung es kelapa ya?"

"Gue nggak ngeliatin lo, gila."

"Tapi merhatiin? Sama aja kali."

Alda mengepalkan tangannya emosi, pengen langsung melayangkan tinju kalau nggak inget lagi dimana dan siapa mereka.

"Terserah." Alda melengos meninggalkan cowok itu setelah papanya manggil tanpa suara.

"Papa udah mau berangkat, kamu jaga diri ya."

Papa menarik anaknya ke dalam pelukan, yang langsung dibalas Alda dengan erat, tiba-tiba perasaan marahnya bermetamorfosa jadi air mata.

Sontak papa mengelus belakang kepalanya dan berbisik menenangkan, "jangan sedih, nanti kalau udah lulus boleh nyusul."

"Tapi masih lama..." rengeknya nggak terima.

"Dijalanin aja, nanti juga kerasa cepet."

Waktu emang berjalan cepet banget, buktinya Joshua udah pergi aja dari rumah yang bakal jadi tempat tinggal Alda sementara waktu.

Cewek itu udah berhenti sesenggukan, tapi air matanya masih merembes. Sementara bunda senantiasa mengusap bahunya biar tenang.

"Kamu disini dulu ya, bunda ambilin minum."

Alda mengangguk pelan, membiarkan bunda meninggalkannya di sofa ruang keluarga sendirian.

Ketika Alda sibuk nunduk sambil ngusapin air mata pake punggung tangan, tiba-tiba ada sekotak tisu yang disodorin di depan wajahnya.

Awalnya dia kira bunda, tapi begitu mendongak, malah orang yang nggak pernah Alda sangka bakal berujar sedemikian rupa,

"Nggak usah nangis, muka lo jelek."

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gais, kalo aku bikin ff anak iland lagi,
kalian maunya siapa? kandidatku ada
heesung & sunghoon...pilihin flis 😔

andante  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang