34 : Beradaptasi

1.2K 293 113
                                    

Hai, assalamu'alaikum!Makasih udah nunggu dan semangatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, assalamu'alaikum!
Makasih udah nunggu dan semangatnya.

Happy reading & hope enjoy it.
:)











































Jam dinding di sudut kelas masih berdetik. Tidak ada suara selainnya yang berbunyi. Suasana kelas sangat tenang dan serius. Hal yang terasa sedikit canggung bagi Jisoo sebab kelasnya dulu—IPA tiga—tidak sebeku kelas IPA satu ini.

Terlebih, secara kebetulan hari ini kelasnya kedapatan jam kosong dikarenakan guru pengajar jam ketiga sedang sakit. Meski begitu, satu kelas tetap diberi tugas merangkum satu bab pelajaran Fisika.

Kini Jisoo sendiri tampak sedang meraut pensil dengan gerakan malas. Tangannya memutar ujung pensil dengan lambat sebab rasa kram pada jemari. Bagaimana tidak? Sedari tadi gadis itu terus menulis hingga menghambiskan empat lembar kertas, tetapi rangkuman masih banyak yang perlu ditulis. Mulai dari rumus-rumus penting, contoh-contoh soal, serta teori umum mengenai materi Gelombang.

Tidak Berhenti hanya sampai menyelesaikan rangkuman satu bab, besoknya akan langsung diadakan mini test dari guru fisika yang fyi mendapatkan dua hari jadwal mengajar—hari ini dan besok—di IPA satu. Sungguh terasa berat, melupakan fakta bahwa masih banyak pelajaran lain yang menanti.

Jisoo perlahan menunduk, terlihat suram. "Minggu pertama tugasnya gini amat," gumamnya. "Ngebut kayak dikejar Pakpol. Semua mata pelajaran juga ada—aja dikasih PR. IPA satu emang beda," gerutunya, yang tentu dengan nada sangat kecil agar kelas tak terganggu. Bisa panas terkena laser satu kelas dirinya jika berbuat berisik sedikit saja.

Eunwoo yang berada di sebelah gadis itu menoleh. Cowok itu bingung menatap Jisoo yang berprilaku aneh. Dia terus meraut hingga pensil menjadi semakin pendek. Sontak tangannya terjulur untuk meraih alat tulis yang kini sudah sangat lancip.

Lo kenapa?

Eunwoo menyerahkan note kecil berisi tulisannya ke depan Jisoo. Gadis itu tampak membacanya sebelum akhirnya menghembuskan napas gusar.

Jari gue kena mental.

Eunwoo mengerutkan dahi bingung ketika Jisoo membalas pesannya sebelum kembali menulis lagi. Kali ini lebih lama dan panjang, ketambahan dengan raut muka yang terus cemberut. Namun, anehnya ketika di ujung saat akan menamatkan tulisan. Gadis itu mendadak terdiam sebentar, sebelum akhirnya mengambil penghapus dan merombak kalimat dari awal.

"Baca, gue mau lanjut nyalin," bisik Jisoo pada Eunwoo.

Eunwoo lantas menarik ujung kertas itu. Dirinya yang memang sudah menyelesaikan semua rangkuman lebih cepat dari lainnya lantas membaca perlahan surat dari Jisoo yang kini berubah menjadi panik berkutat dengan tugas.

Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang