"Ukh!"
"Kenapa lo, Chu?"
" ... Gue dipanggil alam."
"Hah? Sapa lagi Alam?"
Jisoo menggeleng disertai memegang perut erat-erat. Sudah di ujung, tidak bisa menunggu lagi.
"Lo pada duluan aja. Gue gak kuat. Jennie, lo bawa tisu basah, nggak? Gue pinjem." Jisoo mengusap keringat di pelipis sambil merusuhi Jennie supaya cepat-cepat.
"Hah? Oh, oke. Sekalian kalau lo butuh parfum," kata Jennie.
Jisoo mengangguk dan bergumam terima kasih setelah sekotak tisu basah dan juga parfum dirinya ambil.
"Mau ditemenin, Chu?" tawar Rose. Namun, ia menggeleng.
"Gue lama, kalian pulang duluan aja, baibaii!"
Lisa memiringkan kepala sambil bersangga pinggang melihat Jisoo yang cepat-cepat ngacir. Lucu sih, tetapi agak kasihan juga. Gaya larinya aja udah kayak katak yang mau melompat.
Ia lalu menoleh ke arah Jennie dan bertanya, "BTW, apa hubungannya orang mau pup sama parfuman, Jen?"
Jennie ikut memandang Lisa. "Kepo," jawabnya.
"Anjrit!"
Rose tertawa. "Di kamar mandi pasti ada ledakan meriam."
"Lah masa', Jisoo harus telpon polisi, dong. BTW apa hubungannya mau pup sama ledakan? Gagal paham gue." tanya Lisa. Jennie memdengus mendengar itu.
"Ya kali, Lisa. Bodoh amat lo." Jennie memutar mata bosan. "Baterai Jisoo abis gara-gara tadi asik nge-game, jadi dia nggak mungkin bisa nelpon polisi."
Jennie juga ikutan gesrek.
"Receh!"
***
Setelah masuk ke lorong kamar mandi. Derap langkah terdengar cepat bersamaan dengan pintu kamar mandi yang dibanting keras. Jisoo cepat-cepat menaruh tasnya di gantungan baju dan melepas sabuk.
"Haduh, bau!"
Gara-gara buru-buru, ia jadi asal memilih kamar mandi. Kebetulan pula ruang yang ia pilih sepertinya juga baru saja dipakai. Sial, di antara lima deret kamar mandi kenapa harus ini sih yang berbau tak sedap. Belum lagi ketambahan—astaga, seharusnya ia tadi tidak coba-coba memakan somay petai sambel lima sendok ditambah susu coklat dua kotak. Gara-gara itu perutnya sekarang jadi meronta-ronta tidak karuan.
Tangannya menggapai keran, menyalakannya dengan tekanan paling tinggi dan bernapas lega. Beberapa menit telah berlalu, ia awalnya tenang-tenang saja sampai terasa sesuatu yang janggal.
Ada suara beberapa orang yang sedang berbicara di lorong kamar mandi. Hal itu terdengar samar akibat kerasnya suara keran yang ia nyalakan. Karena penasaran, Jisoo mencodongkan tubuh untuk mengintip di lubang kunci. Namun—eh, tunggu dulu. Ia baru sadar kalau ternyata ganggang pintu kamar mandi deret pertama itu rusak. Padahal di luar tampak baik-baik saja, dan yang lebih anehnya lagi adalah lubang pintu yang tak tertembus. Gelap. Seperti ada benda yang tersangkut di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfiction"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...