Jisoo melangkahkan kaki memasuki lorong sekolah, pagi ini lumayan ramai. Banyak siswa berlalu-lalang untuk melakukan rutinitas seperti biasa. Akan tetapi Lagi-lagi hanya satu yang berbeda, suasana di sekira terasa beku dan canggung.
Huh, apakah sekarang benar-benar tidak ada satu pun yang berani menyapa barang menoleh padanya? Jisoo mengerucutkan bibir sebal. Sebenarnya apa yang dilakukan Naeyon sampai semua orang di sekolah jadi seperti ini, sih? Pengucilannya benar-benar hebat.
Namun, persekian detik kemudian senyumnya tiba-tiba mengembang. Tidak apa-apa, suasana hati Jisoo bisa kembali cerah mengingat kemarin dia bisa mengisi baterai seharian. Semangatnya telah terisi penuh, sepertinya itu sudah cukup untuk menjaga suasana hatinya selama beberapa hari ke depan.
"Pagi!"
Tersentak. Jisoo mendongak saat mendengar sebuah sapaan yang terasa mengarah padanya.
"Oh, Kak Jinyoung?" Ia sedikit kaget saat mengetahui masih ada satu orang yang berani menyapanya. Ah, mungkinkah provokasi Naeyon tidak mempan ke anak kelas dua belas? Jisoo menatap heran ke arah cowok yang saat ini tengah mengeluarkan senyum tipis. Namun, tidak lama kemudian ia membalasnya dengan melambaikan tangan. "Pagi juga, Kak!"
"Lo keliatan cerah ya setiap hari?"
Jisoo tertawa, ralat, sepertinya anak kelas dua belas tidak tahu apa-apa tentang kelakuan Naeyon.
"Ya gitu kak, senyum 'kan ampuh buat nangkal mood jelek. Oh, iya, Kakak ngapain di sini?" tanya Jisoo. Soalnya 'kan gedung anak kelas sebelas dan dua belas itu berbeda. Jadi seharusnya mereka tidak berpapasan di lorong menuju gedung kelas sebelas, kalau bertemunya di gerbang sih masih nyambung.
Jinyoung tersenyum, lantas mengangkat sebuah tas ke samping wajah. "Disuruh nganter ini ke IPA empat."
"Ohh, nganter tasnya guru?" Jinyoung mengangguk.
Mereka berdua lalu berjalan bersama, mumpung tujuan mereka se-arah. Kelas IPA empat ada di dekat tangga, dan kelas Jisoo ada di lantai atas.
"Omong-omong, gimana sama eskul melukis? Gue kayaknya udah jarang liat lo, Dek," tanya Jinyoung, mencoba membuka obrolan.
Jisoo menoleh, dan meringis mendengar dia berkata demikian. Fyi, ia itu ikut ekstrakurikuler melukis, hanya saja sudah satu semester dirinya tidak lagi pernah mengikuti. Jisoo tidak menyangka Kak Jinyoung menyadari itu. Namun tidak salah sih, dia 'kan ketua eskul, pasti memegang buku absen. Pun mereka sudah saling kenal lumayan lama sejak dirinya kelas sepuluh.
"Gue empat kali pertemuan nggak masuk, Kak. Lagi banyak tugas." Jisoo nyengir, sebenarnya itu hanya akal-akalannya saja. "Minggu ini diusahain bakal masuk deh, Kak."
Jinyoung tersenyum, setelahnya malah mengacak poni Jisoo. Membuatnya memekik tidak terima.
"Oke, gue tunggu, ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfic"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...