Jisoo menghembuskan napas ketika membaca deretan angka sepuluh diikuti enam buah nol di belakangnya.
Jemarinya mematikan ponsel setelah sebelumnya menekan tombol kembali pada sebuah aplikasi pengecek rekening. Lantas membuang benda persegi itu ke atas ranjang. Ia melangkah turun dari ranjang, memilih duduk di depan meja belajar yang saat ini terpenuhi oleh beberapa hal.
Matanya menerawang, menatap tanpa arti ke arah kue tar dan dua lilin berbentuk angka yang nanti berguna sebagai penanda bahwa umurnya akan bertambah.
Kembali helaan nafas terdengar, dilanjut dengan Jisoo yang menepuk kedua pipi sedikit keras.
"It's okay, Jisoo. Besok kamu bisa buat pesta sendiri." Jisoo mencoba kembali tersenyum. "Inget, masih ada orang yang mau ngerayain bareng kamu, dan itu udah lebih dari cukup buat kamu."
Jisoo kembali menepuk-nepuk pipi, mencoba sadar dan memahami alasan kedua orang tuanya yang mengingkari janji.
"Mereka, kerja banting tulang juga buat kamu. It's okay, ulang tahun juga masih ada tahun depan, atau tahun depannya lagi. Kamu harus yakin, Jis! Bakal ada saatnya mereka bisa ngeluangin waktu ... buat kamu."
Jisoo menghirup dan menghembuskan nafas dengan perlahan.
"Oke, semangat!!!"
***
Sepasang mata menatap tajam ke arah Jisoo dengan pandangan menilai. Ia meneguk ludah paksa. Kalau saja tatapan itu sebuah laser, sudah gosong tubuhnya di sana sini.
Suasana di ruang makan sangat hening, bahkan bernapas saja rasanya berat. Jisoo melirik patah-patah ke arah wanita yang tidak lain adalah ibu dari Eunwoo. Saat tatapan mereka bertemu, ekspresi wanita itu mendadak berubah.
"Ayo nambah lagi," wanita itu tiba-tiba mengeluarkan senyum ramah seraya mengambilkan secentong nasi goreng untuk Jisoo, "jarang-jarang Eunwoo masak, apalagi masak nasi goreng spesial."
Jisoo berkedip kaget, terlebih ketika mendengar penekanan di salah satu kata. Apa maksudnya itu? Namun, ia langsung merubah ekspresi menjadi normal secepat mungkin.
Jisoo mengangguk canggung. "I-iya, Tante. Tante makan juga."
Jisoo tanpa sadar menahan napas saat wanita itu menyodorkan minum di sebelah piring seraya menyangga dagu dengan punggung tangan sambil menatapnya.
"Nggak perlu sungkan-sungkan kayak gitu, panggil saya Bunda Yejin aja." Penuturan wanita tersebut sontak membuat Eunwoo dan Jisoo hampir tersedak ludah sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfiction"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...