14 : Kejutan

3K 512 41
                                    

"Senengnyaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senengnyaa ...."

Aura bahagia menguar dari ekspresi yang Jisoo pancarkan. Ia menyangga dagu dengan kedua tangan, melihat pantulan dirinya yang tengah tersenyum senang di depan cermin berukuran setengah badan. Namun, ternyata raut wajah itu tidak bisa bertahan lebih lama. Entah kenapa suasana hatinya berubah setelah mengingat sesuatu.

Jisoo menjulurkan tangan, menyentuh bayangannya di cermin. Lantas melirik jam yang berada di dinding sebelahnya. Pukul sebelas lewat lima menit.

"Kenapa tiba-tiba udah malem? Nggak bisa gitu ya, di ulang pas belanja lagi?" 

Jisoo mulai bangkit, berjalan menuju ranjang berukuran sedang yang sudah ditata rapi semenjak dirinya disuruh menginap di sini. Hal itu mengeluarkan bunyi berderit saat ia menjatuhkan tubuh. Helaan napas terdengar. Dirinya menatap langit-langit kamar.

Mengingat memori beberapa waktu lalu, saat ia merasakan sebuah hal yang seharusnya terjadi bersama kedua orang tuanya. Bukannya Jisoo tidak senang bersama dengan Bunda Yejin—Mama Eunwoo—yang mengajaknya berbelanja sekaligus makan malam, bahkan dengan baik hati menawarkan istirahat di rumah mereka.

Bayangkan saja, ia adalah orang asing, baru pertama kali pula main kemari. Namun, wanita itu sudah dengan tangan terbuka menyambutnya. Rasanya sudah lama ia tidak merasakan ini.

Jisoo jadi menimbang-nimbang. Antara Bunda Yejin adalah seseorang yang memang sangat ramah, atau Eunwoo yang sangat introvert hingga membuat mamanya terlampau bahagia ketika mengetahui cowok itu membawa teman ke rumah.

Ah, iya, kalau diingat-ingat, ia belum mengetahui rupa Papa Eunwoo. Saat makan malam tadi Bunda Yejin berbicara banyak sekali topik dan berkata bahwa suaminya tengah berlayar. Hingga menyayangkannya karena tidak bisa bertemu dengan Jisoo.

Pujian yang berlebihan memang. Membuatnya sedikit tersipu, walau setelahnya harus meringis ketika melirik raut datar yang Eunwoo tampilkan sebagai respons.

Jisoo terkekeh. Apakah Eunwoo itu selalu irit kata, bahkan dengan keluarganya sendiri? Mengingat tadi hanya obrolannya dengan Bunda Yejin saja yang mengudara. Cowok itu tetap asyik mengunyah, pun memainkan denting sendok yang beradu dengan piring.

Ia jadi tertawa sendiri. Sampai beberapa menit setelahnya, ia melirik ke arah ponsel yang berada di meja dekat ranjang. Ekspresi wajahnya perlahan berubah kembali normal, bersamaan dengan tangan yang terjulur mengambil benda persegi itu.

Jisoo tersenyum tipis memandangi byground layar ponselnya. "Mama sama papa lagi apa, ya? Kurang beberapa menit lagi aku ulang tahun, mereka bakal ngucapin nggak, ya?"

Jemarinya mengusap pelan foto di mana dua pasangan suami istri tengah mencium gemas masing-masing pipi seorang gadis kecil dengan kue tar dan hiasan lilin cantik. Foto yang selalu ia pasang di setiap hari kelahirannya. Walau ia tahu, hari ini akan berujung seperti sebelum-sebelumnya.

Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang