Sore itu ketika Tzuyu telah keluar dari gerbang sekolah, dirinya tidak langsung pulang sebab memiliki niatan untuk mampir sebentar membeli sesuatu. Namun, belum juga menuju tempat itu tiba-tiba bahunya ditepuk, dan saat menoleh tersentak kaget menemukan seseorang yang harusnya ia hindari. Jisoo—orang yang dimaksud—lantas memegang bahunya seolah tahu jika tidak demikian ia akan kabur.
"L-lo ngapain?!" Tzuyu sontak menyentak tangan Jisoo. Gadis itu kembali akan berlari jika saja lengannya tidak di tarik.
Jisoo berdecak. "Lo nggak capek kucing-kucingan terus, Yu? Sesusah itukah mulut lo ngucap kata maaf ke gue?" tanyanya dengan sebelah alis yang tertarik. Tzuyu terdiam, dia malah membuang muka. Ia menghembuskan napas melihat reaksi Tzuyu yang tidak memiliki tanda-tanda akan berbicara. Karenanya, Jisoo kembali melanjutkan ucapan. "Udahlah, terserah lo. Gue gak nyamperin buat berantem."
Tzuyu tersentak ketika cengkraman di lengannya Jisoo lepas dengan sengaja. Dirinya masih mengalihkan pandangan, sebisa mungkin tidak melakukan kontak mata dengan gadis itu. Sebenarnya, jauh dalam lubuh hati ia merasa bahwa kelakuannya memang salah. Hanya saja rasa gengsi yang tinggi membuatnya berakhir merasa sulit untuk mengatakan maaf. Ia berakhir selalu lari dari masalah.
"Lo temennya Nayeon 'kan?"
Tzuyu menoleh ketika Jisoo kembali membuka suara untuk menanyakan sesuatu yang menurutnya aneh.
"Maksud lo?"
"Gue cuma butuh jawaban iya atau enggak, malah balik tanya." Jisoo geleng-geleng kepala tidak habis pikir. "Bukannya lo termasuk gengnya Nayeon? Ya, meskipun gue nggak tau alesan lo tiba-tiba masuk geng itu, jadi anggep aja gue nggak mau tau. Tapi, lo termasuk temennya Nayeon 'kan?"
"Apa urusan lo nanyain itu ke gue?"
"Ya, karna Nayeon butuh bantuan."
Tzuyu mengerutkan dahi bingung. "Apa? Kenapa lo jadi ngurusin Nayeon? Kalau pun dia punya masalah, itu urusannya sendiri."
"Lah, gitu?" Jisoo mendadak kembali menghela napas. "Ternyata gue salah sangka. Oke, kayaknya meskipun minta bantuan sekalipun, lo nggak bakalan mau bantu. Gue udah nggak ada urusan lagi sama lo."
Jisoo menatap Tzuyu dengan tatapan kecewa. Gadis itu lantas membalikkan badan untuk pergi. Namun, belum juga akan melangkah tiba-tiba terdengar panggilan yang mengarah padanya dengan nada terselip amarah.
"Maksud lo apa, sih?!" sentak Tzuyu yang sudah tidak bisa menahan emosi. "Lo mau berlagak baik, gitu? Emangnya lo nggak inget siapa yang paling pengen lo menderita?! Kenapa sekarang lo jadi ngurusin Nayeon dan nanya pertanyaan aneh ke gue??"
Jisoo menoleh dengan kerutan di dahi. "Pertanyaan aneh? Gue cuma nanya hal simpel dan lo bilang itu aneh? Seumur-umur lo nggak pernah punya temen atau gimana sampai pertanyaan gue lo anggep aneh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfic"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...