Tzuyu meneguk ludah paksa. Dirinya mencoba mengalihkan mata sebisa mungkin dari pandangan tajam seorang gadis yang kini mengarah padanya. Ia merutuk dalam hati, menahan rasa tegang yang timbul karena kebodohannya sendiri.
"Jadi...." Tubuh Tzuyu tersentak ketika Jisoo mulai buka suara. Dirinya menunduk dengan wajah yang terasa panas. "Gue harus marah atau ketawa sama kelakuan lo?"
Persekian detik berubah menjadi perasaan malu yang teramat, terlebih setelah mendengar kekehan dari depannya. Tangannya yang berkeringat terkepal dengan erat. Tzuyu sudah melangkah cepat—mencoba kabur—jika saja lengannya tidak dicengkram oleh Jisoo.
"Lepas!" pekik Tzuyu.
"Nggak," jawab Jisoo santai. Gadis itu masih tetap mengeratkan cengkraman hingga membuat Tzuyu meringis.
"Lengan gue sakit!! Lepasin—"
"Gue nggak suka diperintah!" Jisoo juga menaikkan nada suara satu oktaf, hingga Tzuyu menjadi diam mendadak. "Gue nggak mau nurutin perintah lo buat ngelepas sebelum lo sadar udah ngelakuin hal salah."
Ekspresi Jisoo kini berubah serius. Satu kelas hanya diam tanpa ingin ikut campur dalam permasalahan yang semakin memanas. Netranya menatap penuh intimidasi ke arah Tzuyu dan gadis-gadis di belakangnya. Mereka hanya diam dan gugup.
Jisoo menarik sebelah alis. "Heh? Ilang ke mana kepercayaan diri lo yang biasanya suka ngomongin gue dari belakang? Nah, gue sekarang udah ada di depan lo. Nggak ada yang mau diomongin, gitu?" tanyanya yang lagi-lagi tak mendapat jawaban maupun respons. Ia jadi berdecak kesal. "NGOMONG, LO NGGAK BISU!!"
Eunwoo yang berada di sampingbtiba-tiba memegang bahu Jisoo. "Jis, udah." Mencoba menenangkan.
"Nggak bisa gitu dong, Woo." Jisoo masih merasa tidak terima. "Gue nggak terima. Mereka udah nuduh, salah juga tuduhannya, eh, sekarang malah nggak minta maaf—ah!"
Tzuyu tiba-tiba menghentakkan tangan dan mendorong bahu Jisoo. Karenanya, cengkraman tangan Jisoo mengendur dan gadis itu hampir terjengkang jika tidak ditompang oleh Eunwoo.
Tzuyu yang bisa lolos langsung berlari meninggalkan kelas. Bersamaan dengan itu, dering bel masuk telah berbunyi. Jisoo jadi tidak bisa mengejarnya untuk menagih penjelasan.
"Ck," Jisoo kini menatap ketiga gadis lainnya, "karna Tzuyu ilang. Lo-lo pada yang harus duluan minta maaf ke gue!"
Mereka menunduk takut-takut. "K-kita minta maaf," kata mereka.
Jisoo menyilangkan tangan ke depan perut. "Gue nggak bakal memperpanjang masalah kalau kalian sadar dan nggak bakal nuduh terus jelek-jelekin orang dari belakang lagi. Seenggaknya mikir, kalian tuh udah dewasa, anak unggulan juga 'kan? Harus kalian punya filter, dong, biar nggak gampang makan informasi mentah. Jangan cuma karna alesan lo nggak suka sama gue, lo mau makan bangkai apapun itu. Seenggaknya face to face, lah, kalau emang ada hal dari gue yang buat kalian terganggu, gue bakal berusaha berubah. Sekarang gue tanya sebelum guru masuk ke kelas. Hal apa yang buat kalian nggak suka sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfiction"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...