Jisoo menyangga dagu dengan punggung tangan. Irisnya sedari tadi mengarah menatap jendela luar dengan tatapan menerawang. Sesekali ia masih menoleh untuk memperhatikan perintah guru mapel bahasa inggris mereka yang menyuruh untuk mengerjakan tugas di LKS; Lembar Kerja Siswa.
Namun, kembali netranya memandang ke arah di bawah sana. Di mana matanya terasa tidak bisa teralihkan barang sedetik pun saat melihat Eunwoo dengan pakaian olahraga tengah berlari memutari lapangan hingga sedikit peluh tampak membasahi pelipis hingga leher. Jisoo jadi cengar-cengir sendiri. Berpikir bahwa Eunwoo yang sedang berkeringat terlihat tiga kali lebih berkilau dari biasanya.
Letak lapangan basket dan voli sekolah mereka kebetulan memang berada persis di depan gedung kelas anak sebelas. Jisoo sengaja duduk di kursi pinggir jendela agar saat ia menoleh, dirinya bisa langsung melihat Eunwoo saat anak IPA satu sedang pelajaran olahraga di lapangan.
Jisoo makin menyamankan posisi duduknya saat memandangi Eunwoo, sampai tidak menyadari teman-temannya yang sudah saling berbisik untuk bekerja sama menyelesaikan soal.
"Jis, lo yang silang-silangan, gue yang isian," bisik Lisa dari arah samping.
Jennie yang di depan menolehkan kepala. "Gue silang-silangan nomer lima belas sampai tiga puluh."
"Aku sisanya aja," sahut Rose.
Jisoo langsung tersadar dari keterpakuannya saat tiba-tiba lengannya terasa di senggol. "Hah? Apa!?"
"Woi, ah, jangan keras-keras! Udah dibilangin juga. Elo bagian ini sampai ini," bisik Lisa sambil menunjuk buku Jisoo setengah bete karena ternyata dari tadi tidak dengar ucapannya. Jisoo yang mendengar itu langsung ber-oh ria menanggapi.
"Oke."
Jisoo mengambil pena, dan mulai berkutat dengan soal.
Kebiasaan mereka berempat memang seperti ini setiap harinya. Pintar membuat sesuatu menjadi mudah. Entah sistem ini bisa dibilang jenius atau malah umum karena mereka yang pemalas.
Mereka sangat suka membagi tugas dalam hal apapun. Tidak terkecuali untuk masalah PR, atau pun jawaban ulangan. Masalahnya'kan anak IPA punya PR segunung, jadi apa salahnya bergotong royong?
"By the way, Chu. Berarti lo sekarang udah pensiun ngisi baterai, ya?"
Jisoo menoleh seraya me-rolling buku saat bagiannya telah selesai. Jemarinya kembali merogoh tempat pensi untuk mengambil pena baru karena yang sebelumnya telah habis. Ia tampak menaikkan sebelah alis, bingung dengan pertanyaan yang baru saja Rose lontarkan.
"Kenapa gitu?"
"Ya, yang lo ceritain kemarin. Lo kan mulai ngehindar, gara-gara ngerasa bersalah. Emang lo nggak sadar?" celetuk Jennie yang sepertinya juga sudah selesai mengerjakan tugas. Keempat buku mulai di-rolling secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfiction"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...