Terdengar bunyi telur yang dilempar secara bertubi-tubi, disusul pekikkan histeris memecah lenggang. Seruan dan makian mendadak memenuhi kantin.
“Yuk, lah, ke kantin,”
“Eh, sekarang, ya? Cepet juga ternyata.”
Naeyon terlihat panik ketika kantin menjadi heboh dan penuh kerusuhan, dan ini seratus persen bukan bagian dari rencananya. Teman-temannya berlari mundur, terlebih ketika serangan telur dan adonan tepung menghujani mereka tanpa henti.
Seragam yang menjadi berantakan, serta muka yang menjadi kotor membuat mereka kelabakan.
“Oke, tunggu di sini, jangan kemana-mana lo.”
“Sip, gak akan kemana-mana.”
Jisoo memang tidak akan kemana-mana, dan teman-temannya akan sengaja pergi meninggalkan. Seolah-olah tidak sadar telah mengikuti alur permainan yang diinginkan.
Sayangnya, itu cuma embel-embel. Menjadi licik adalah dengan berpura-pura bodoh, bukan?
“Naeyon!” Seruan itu membuat gadis bergigi kelinci refleks menoleh. Ia melebarkan mata, kaget, menemukan Jisoo tengah berdiri di atas kursi sembari menampilkan senyum manis padanya. “YANG ULANG TAHUN JUGA BISA BALIK NYERANG, LHO?”
Plok—plok!
Naeyon memekik histeris. Dua telur telak mengenai kening dan pipinya.
Bau amis menguar.
“Telornya sementara dibawa Rose, nanti dikasih ke elo."
"Hah? Apa? Kenapa bawa-bawa telor?"
"Rencananya emang gitu. Kata Kak Irene, Naeyon bakal mulai ngerusuh kalau kita dateng ke kantin.”
“Lo tau dari mana, Lis?”
“Lo ngeremehin, ya? Lambe turah itu nggak cuma tempatnya gosip, banyak informasi yang gampang ditemuin. Plus beberapa orang di gengnya Naeyon itu gampang bocor, so gak susah kita bisa tau. Ya, nggak, Jen, lo udah paham’kan?”
“Kayaknya sekarang gue mulai paham maksud dari, ‘buat mereka jalanin, kita yang tamatin.’”
Seulgi berteriak dan tertawa kegirangan ketika melempari para musuh bebuyutannya penuh cinta dan tenaga. Yup, dia salah satu biang kerok kehebohan ini. Disusul Joy dan Yeri berikutnya. Mereka bertiga tampak telak melempari kepala dan muka target.
Sedangkan Irene dan Wendy saat ini sedang asyik menuangkan air pada tepung, membuatnya menjadi adonan lengket yang bisa dikepal. Tekstur yang cukup membuat ngilu jika terhantam tubuh.
Para siswa yang sebelumnya ingin ke kantin untuk membeli makan, jadi urung dan memilih menghindari tempat adu perkara. Para penjual di kantin juga turut heboh, beberapa dagangan mereka terkena lemparan telur. Pun meja dan kursi yang telah berpindah 180°.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfiction"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...