04 : Kompensasi

2.9K 636 33
                                    

"Persiapan berdoa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Persiapan berdoa."

Semua anak di kelas mulai menundukkan kepalanya, guru di depan juga tampak sedang melipat tangan di depan meja, matanya mengawasi dengan jeli setiap anak didiknya supaya hikmat dalam berdoa.

Jisoo melirik singkat ke arah Lisa, dan langsung menarik ponsel milik gadis berponi itu saat netranya menangkap Lisa tengah asyik membaca pesan di bawah bangku. Lisa tentu langsung melotot tidak terima, tetapi dia tidak bisa bertindak lebih karena guru pengajar saat ini sedang menatap ke arahnya. Akhirnya Lisa ikut menundukkan kepala takut-takut.

Beberapa saat setelahnya, Jisoo terlihat sudah mengambil ancang-ancang. Tubuhnya mulai sedikit condong ke depan dan pantatnya sudah tidak menempel rekat di kursi. Saat pembaca doa telah mengucapkan salam, detik itu juga ia langsung tancap gas keluar dari kelas.

"Bobby minggir gue mau lewat!" seru Jisoo sambil menarik kerah hoddie seorang cowok bergigi kelinci setelah sebelumnya salim kepada guru kimianya.

Cowok itu langsung memaki saat Jisoo secara tidak langsung mencekik lehernya hingga ia refleks mengeluarkan suara ngik tidak elite. "Woi jalan masih luas!! Sengaja lo ya!??"

Jisoo terkekeh. Bukannya minta maaf, ia malah menjulurkan lidah mengejek, membuat cowok itu berdecak kesal. Namun dia tidak jadi cari ribut dan kembali berjalan karena gengnya memanggil Bobby untuk cepat mengikuti. Jisoo juga kembali melangkah, tetapi ke arah yang berlawanan karena ia ingin ke IPA satu. Apalagi kalau bukan menemui Eunwoo.

"WOI HP GUE BELUM LO BALIKIN, JIS!!!"

"Eh iya lupa." Jisoo nyengir saat melihat Lisa berlari ke arahnya. Ia lalu menyerahkan ponselnya yang sempat ia sita tadi. "Lo sih, kalau pulang sekolah tiba-tiba mati'kan sayang sebelumnya nggak doa minta pengampunan."

Mendengar sarkasme itu Lisa mendadak jadi istigfar, sekaligus mengucapkan sumpah serapah untuk Jisoo.

"Kampret lo ya, doain gue mati!"

"Udah, ah, berisik, sono pulang," canda Jisoo dengan muka konyolnya.

Di sebelah Lisa, ada Jennie dan Rose yang sedang menunggu. Biasanya mereka berempat memang suka jalan bareng sampai gerbang, tetapi hari ini Jisoo absen.

Lisa mendecih. "Tungguin aja bambang tembok lo sampek lumutan."

"Take care too, Babe!"

Jisoo membalas nyinyiran Lisa dengan senyum lebar dan lambaian tangan. Cewek dengan mata lebar itu mencebik, tetapi akhirnya ikut melambaikan tangan dan mulai berlalu pergi.

Melihat ketiga temannya yang sudah mulai tenggelam di antara para murid lainnya, Jisoo kembali mengalihkan pandangan dan memandangi anak IPA satu yang perlahan mulai keluar kelas satu per satu.

Agak kagum ia sama anak IPA satu sekolahnya. Keluar dari kelas saja mereka selalu rapi dan teratur. Sangat kontras kalau dibandingkan dengan kelas lainnya; sudah seperti keran bocor jarang diurus.

Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang