42 : Percaya

1.1K 259 86
                                    

 

"Rencananya di mulai hari ini 'kan?" Kepala Jisoo tampak bersandar pada meja dan kini telunjuknya menggoreskan kata tanpa tinta di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rencananya di mulai hari ini 'kan?" Kepala Jisoo tampak bersandar pada meja dan kini telunjuknya menggoreskan kata tanpa tinta di sana. Gadis itu mengerucutkan bibir dengan ekspresi memelas. "Tapi kok temen-temen pada kayak marah sama gue, ya?"

Hening. Jisoo menolehkan kepala tanpa mengangkatnya untuk menatap Eunwoo yang hanya diam tanpa ingin merespons ucapannya. Gadis itu sontak menepuk lengan dan menganggil cowok itu berkali-kali, tetapi dia tetap pura-pura sibuk membaca buku, lebih tepatnya buku pelajaran kimia. Padahal jadwal materi itu ada di jam pelajaran terakhir, dan sekarang adalah pagi hari di mana sekolah masih sangat sepi. Bisa-bisanya dia serajin itu.

"Eunwooo...! Kok lo juga ikutan diemin gue?" rutuk Jisoo. Gadis itu sontak menghembuskan napas pasrah. "Dih, yaudah, lo diem aja terus."

Jisoo lantas kembali mendongak menatap Eunwoo lama. Cowok itu benar-benar tidak menggubrisnya meski dipandangi terus-menerus. Mungkinkah dia marah karena apa yang telah dirinya bilang semalam? Bagaimanapun juga, dia adalah orang yang paling menentang rencana yang ia buat.

Jisoo sontak kembali menghembuskan napas. "Padahal itu 'kan cuma rencana alternatif, Woo." Telunjuknya kini malah menusuk-nusuk sebelah pipi Eunwoo. Beberapa kali ia juga mencubitnya ringan. Mumpung cowok itu merajuk dan hanya diam, sekalian saja ia berbuat usil. "Jaga-jaga kalau rencana pertama gak berhasil, sesimpel itu. Omong-omong, gue iri sama kulit lo yang kayak pantat bay—aduh!"

Gadis itu mengaduh ketika tiba-tiba sebelah pipinya juga ikutan dicubit oleh Eunwoo. "Tapi nggak buat lo jadi umpan juga, Jisoo," ucap cowok itu pada akhirnya.

Jisoo jadi ikutan mencubit sebelah pipi Eunwoo yang membuat cowok itu meringis. "Itu pilihan kedua, Eunwoo. Belum tentu juga bakal kepakai, karna rencana lo sendiri lebih gampang dan logis ketimbang rencana gue yang banyak resikonya."

"Padahal lo udah tau kalau itu punya banyak resiko." Eunwoo menatap Jisoo serius. "Batalin ide rencana lo itu, hapus fotonya."

Jisoo sekarang mengangkat kepalanya dan menggeleng kukuh. "Nggak mau."

"Jangan keras kepala, terlalu bahaya, Jisoo."

"Tapi 'kan gue sendiri yang mengajukan diri, Eunwoo."

"Itu yang lebih gue pusingin."

"Kenapa malah jadi lo yang terlalu pusingin itu?"

"Karena nantinya gue nggak bakal ada di samping lo, gue ngga bisa."

Jisoo terdiam sejenak, sebelum akhirnya malah mengeluarkan senyum manis karena mendengar perkataan Eunwoo yang menurutnya sangat menggemaskan. Entah kenapa beberapa hari ini dia benar-benar sering sekali mengkhawatirkannya. Gadis itu lantas menepuk-nepuk kedua pipi cowok.

"Gue suka banget sama lo, Woo," ujar Jisoo tiba-tiba, yang melenceng jauh dari topik.

Eunwoo sontak mengerjap kaget, sedetik setelahnya rona merah merambat pada telinga. "Apa?"

Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang