08 : Taruhan

2.9K 541 29
                                    

Jisoo melangkah memasuki rumah setelah sebelumnya mengucap salam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo melangkah memasuki rumah setelah sebelumnya mengucap salam. Sejenak, ia melepas sepatu dan menaruhnya di atas rak yang telah tersedia.

Hening.

Di rumah hanya Jisoo yang menempati. Terkadang asisten rumah tangga memang datang setiap minggu. Namun selain hari itu, ia sendiri yang mengurus rumah kedua orang tuanya.

Jika ada yang menyangka bahwa Jisoo adalah seorang anak yatim piatu, itu tidak benar. Kedua orang tuanya masih sehat, mungkin sekarang sedang mengurus segunung dokumen atau pertemuan yang penting.

Jisoo menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang tanpa terlebih dahulu mengganti seragamnya. Ia cuma melonggarkan dasi dan melepas sabuk untuk menyamankan diri. Pandangannya tertuju ke atas, memandang langit-langit kamar dengan tatapan menerawang.

Hambusan napas terdengar, dilanjut dengan suara ranjang yang berderit saat Jisoo mulai bangkit dan merogoh tas untuk mengambil ponsel. Jisoo menekan beberapa hal di atas layar sebelum akhirnya menempelkan gawai itu ke samping telinga.

Bunyi sambungan telepon perlahan terdengar. Butuh waktu sembilan detik hingga akhirnya panggilan itu terangkat.

"Assalamu'alaikum, Mama. Mama minggu depan jadi pulang'kan, sama papa?"

Tanpa menunggu balasan dari sang penerimaan, Jisoo langsung berceloteh menanyakan beberapa hal. Membuat sang penerimaan telepon di ujung sana menghela napas singkat.

"Wa'alaikumsalam, Sayang. Kamu baru pulang sekolah?"

Jisoo mengangguk, walau tahu respon tubuhnya tidak mungkin akan diketahui oleh Sandara—Mama Jisoo—yang saat ini sedang berbincang di telepon dengannya.

"Iya, Jisoo baru pulang sekolah. Mama lagi apa? Nggak sibuk? Jisoo gapapa'kan kalau telepon, Mama? Minggu de—"

"Maaf, Sayang. Minggu depan Mama sama Papa kayaknya nggak bisa pulang nemenin kamu."

Bahu Jisoo perlahan turun ketika mendengar kalimat Dara yang memotong ucapannya. Ia menahan diri untuk tidak merengek.

"Kenapa? Mama sama papa udah janji, lho."

"Mama abis ini ada rapat buat pengeluaran material fashion terbaru. Juga sampai satu bulan ke depan sibuk ngurusi penjualan pasar. Papa kayaknya juga sibuk sama agenda uji coba kapal pesiarnya."

"Emang gak bisa meskipun libur sehari, ya, Mama sama papa?"

"Kamu coba telepon Papa langsung, ya? Mama nggak bisa lama-lama, maaf ya, Sayang?"

"Lho tapi, Ma—"

"Oh? Baik saya kesana sekarang—Sayang Mama tutup, oke? Kamu makan yang teratur, bulan depan Mama pulang. Sudah ya, Sayang—tut tut tutt ...."

Jisoo menghembuskan napas gusar saat Dara memutus sambungan telepon bahkan di saat Jisoo belum menyelesaikan ucapannya. Namun tidak ingin berhenti sampai di situ, ia kembali menempelkan ponsel dan menghubungi Papanya.

Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang