part 2 rumah sakit

264 6 0
                                    


Flashback

Abian, Meisy dan Cia menunggu cemas didepan ruang IGD. Abian tadi dihubungi lewat telepon oleh pihak rumah sakit yang mengatakan bahwa putrinya itu mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dirawat dirumah sakit.

Tentu saja Abian yang mendengar kabar tak terduga itupun terkejut sekaligus panik tak karuan. Akhirnya keluarga cemara itupun memutuskan untuk segera meluncur ke rumah sakit.

Setelah menunggu lama akhirnya dokter yang menanganu Lisya keluar lalu menghampiri abian dan berkata bahwa Lisya dalam keadaan kritis karna kehilangan banyak darah khususnya pada sel darah merah/eritrosit, sehingga harus melakukan transfusi darah secepatnya, kekurangan banyak sel darah merah menyebabkan kurangnya oksigen dan dapat membahayakan jantung, karna fungsi dari sel darah merah itu sendiri adalah mengalirkan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh serta membuang karobondioksida.

"Beruntung pasien dibawa kerumah sakit dengan segera, sisa darah pasien hanya mampu bertahan untuk 2 jam. Dan saya harus segera melakukan transfusi darah"

"kami hanya dapat membantu 6 kantong darah dari pihak rumah sakit sebab ketidaktersediaan golongan darah pasien di rumah sakit ini. sementara pasien sendiri membutuhkan 9 kantong darah" tutur dokter tersebut

Abian yang mendengar penjelasan dokter pun segera melakukan pengecekan golongan darah begitupun Meisy dan Cia, tak lupa ia pun menghubungi orang-orang yang bersedìa membantu putrinya.

Akhirnya perjuangan Abian dan Meisy tak sia sia, mereka mendapatkan 5 kantong darah dengan tepat waktu. Dokter pun segera melakukan transfusi darah serta operasi untuk menjahit luka tusuk Lisya yang kira-kira berlangsung selama 8 jam.

Setelah berhasil melakukan operasi dan transfusi, Lisya justru mengalami koma selama 2 bulan. setelah ia sadar dari komanya pun Lisya hanya diam dan merenung bahkan ia sering menangis dan memukul kepalanya sendiri. keluarganya berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba berinteraksi dengan Lisya namun mereka tak mendapat respon sama sekali.

Lisya melakukan pemulihan fisik di rumah sakit selama 3 bulan dan setelah keadaan Lisya mulai membaik keluarga mumutuskan untuk melakukan perawatan secara mandiri dirumah sekaligus untuk mencoba memulihkan kondisi mental Lisya.

Setelah 1 bulan dirumah kondisi fisik Lisya semakin membaik, namun itu berbanding terbalik dengan kondisi mental Lisya. kondisi mentalnya justru lebih parah bahkan ia sering ketahuan melakukan percobaan bunuh diri.

Selain fisiknya yang hancur, kondisi mentalnya juga tak kalah hancur. Lisya seringkali terbayang dimana kondisinya sangat mengenaskan dengan tubuh yang penus sayatan dan berlumur darah. Setelah itu tubuhnya seolah kembali mengulang rasa sakit yang dialaminya dahulu, luka-lukanya terasa kembali terbuka lalu terasa perih ketika disiram air garam.

Akhirnya Abian dan Meisy pun memutuskan membawa Lisya ke psikiater untuk menyembuhkan penyakit trauma nya. psikoterapi yang dilakukan Lisya memberikan dampak baik, ia perlahan mulai dapat menyesuaikan dan berinteraksi dengan orang terdekatnya,terutama keluarga kecilnya.

namun Lisya masih belum bisa bersikap normal kepada lelaki kecuali kepada Abian, semenjak kejadian buruk yang menimpanya beberapa bulan lalu Lisya menjadi tidak percaya lagi kepada lelaki dan sangat enggan jika untuk menjalin hubungan khusus.

entahlah ia hanya malas dengan makhluk tidak jelas seperti itu, namun kondisinya sekarang lebih baik, jika dulu ketika ia melihat, berinteraksi atau bersentuhan dengan pria maka tubuhnya akan bergetar dan nafasnya terasa sesak. Sekarang ia hanya bersikap cuek, dingin dan tidak peduli.

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang