Hari ini dikantin sekolah, anggota inti Axtragoz sedang menikmati makanan diiringi candaan sederhana yang membuat semua tertawa kecuali Arsa dan Bera. Yaps Bera, lelaki itu sedang dalam mode ngambek, bahkan mukanya kini terlihat sangat-sangat datar.
"Muka lo kaya triplek njing, pake di datar-datar in" ujar Dae yang mendapat acungan jari tengah oleh Bera.
"Tapi beneran Ber, gue liatnya bukan serem malah kudu ngakak" ejek Razhan diiringi tawa keras.
"Beraa maafin kita yaa" ujar Attha membela Bera, karena dilihat dari segi manapun mereka memang bersalah.
"G" sahut Bera singkat dan jelas.
"Ngga baik loh Ber nolak permintaan maaf" ujar Fairel
"Ra uros"
"Emang lo ngga nyewa orang? Biasanya kan lo selalu gitu and gaada masalah"
"G"
"Kenapa ga nyewa?" menanggapi pertanyaan itu Bera hanya senyam-senyum sendiri, ia yang tadinya bermuka datar kini terbit senyuman secerah gigi monyet di muka tampannya.
"Lo kerasukan apa njir?!"
"Udah ngga waras dia nih! Harus dibawa ke RSJ"
"Lo kenapa anjing?! Gue jadi takut njir!"
Berbagai reaksi itu timbul ketika melihat perubahan ekspresi Bera yang diluar nalar, Dae dan Attha yang duduk disamping Bera menggeser posisinya menjauh.
"Nggak-nggak, ini udah ngga bisa dibiarin. Kemaren setelah lo sekarat trus sekarang lo jadi gila, kalo gini gue yakin lo kena santet" tutur Dae sembari menatap Bera Ngeri.
"Gue setuju sama Dae, kita harus cari orang yang udah jadiin lo targetnya! Gue sebagai temen lo akan berjuang dari ujung pluto sampai ujung bumi buat temuin dukun itu" ujar Razhan dengan semangat menggebu-nggebu.
"Lo percaya gituan?" interogasi Attha
"Apa?! Gue percaya dukun!? Itu tidak akan terjadi! gue cuma mendukung pendapat konspirasi yang dilontarkan ananda Dae" ujar Razhan menarik kembali ucapannya, jika tidak ia akan dikurung Attha didalam masjid 7 hari 7 malam dan mendengar ceramah dari pria keturunan arab itu.
"Lo percaya?" tanya Attha kepada Dae dan dibalas gelengan kuat oleh pria itu.
"Gue cuma bercanda kalii, jangan dibawa serius atuhh" ujar Dae dan memandang Razhan tajam.
"Jadi lo kenapa ga bayar orang?" tanya Fairel kepada Bera.
"Nggausah senyum-senyum!" Amuk Attha ketika melihat Bera kembali senyam-senyum tidak jelas membuat Attha yang melihatnya merasa jijik.
"Rasain lo! Lagian ditanyain malah senyam-senyum sendiri kayak siluman kecoa"
"Emang ada siluman kecoa?" tanya Dae polos.
"Ini juga kenapa bego banget sih Ya Allah" keluh Fairel
"Kemaren ada tamu, jadi ga sempet manggil orang" jelas Bera
"Siapa tamu lo?" tanya Razhan penasaran
"Dih kepo amat jadi setan"
"Lo ga ngaca?"
"Gue udah ngaca tiap hari, tapi tiap ngaca cuma ada muka gue yang kadar ketampannya naik tiap hari"
"Makhluk satu ini emang perlu diceburin ke kolam piranha" ujar Razhan geram
"Bentolan gitu kok tampan" sinis Dae dengan melirik Bera malas, memang di muka Bera masih terdapat luka memar yang justru membuatnya terlihat lebih sangar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSALAN
Ficção AdolescenteAurella Allisya Damaldrich, gadis berparas cantik dengan hidup yang bisa dikatakan hampir sempurna, keluarga yang harmonis dan sangat berkecukupan, teman yang asik dan prestasinya yang bukan main-main. namun semua harus hilang ketika sebuah insiden...