part 4 war

188 6 0
                                    

Lisya berjalan dikoridor sekolah sendirian, 20 menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi, teman temannya pun sudah pulang lebih dulu karna tadi Lisya harus ke koperasi untuk mengambil buku buku pelajaran yang dibutuhkan.

Sekolah terlihat cukup sepi hanya ada beberapa anak yang sedang melakukan ekstrakurikuler dan beberapa siswa yang sepertinya asik numpang wifi sekolah.

"Hari pertama ga terlalu buruk sih, moga aja selanjutnya baik-baik aja"

Drttt

Ponsel yang berada di saku Lisya bergetar, ia melihat siapa yang menelponnya, ia menggeser tombol hijau dan meletakkan benda itu ke telinga.

"Assalamualaikum bidadarinya papa"

"Waalaikumsalam kenapa pa?"

"Kamu udah pulang belom?"

"Udah pa, tapi masih di sekolah"

"Mau papa jemput?"

"Lisya bawa motor pa jadi gausah dijemput"

"Kalo gitu papa suruh bodyguard buat ngawasin ya?"

"Nggausah pa nanti ngerepotin, Lisya juga mau belajar mandiri, papa ga usah khawatir Lisya bisa jaga diri kok. papa percaya kan sama Lisya?"

"Iya papa percaya tapi kamu harus hati-hati, papa ga mau kamu kenapa-napa lagi"

"Lisya jamin sampai rumah masih bersih seratus persen"

"Yaudah hati hati, papa tutup dulu babay sayangnya papa"

Tleluutt

Belum sempat Lisya membalas, handphonenya itu sudah mengeluarkan suara bencana.

"Ck abis lagi batrenya" decaknya

Lisya sekarang sudah berada di parkiran, ia mengedarkan pandangan mencari sepeda motor miliknya.

"Dimana ya tadi pak satpam naruhnya" gumam Lisya sambil terus mengedarkan pandangan.

"Oh itu dia" Lisya berjalan pelan kearah motornya.

"Lah kenapa kecepit gini, kasihan banget" ujar Lisya ketika motornya dicepit oleh beberapa deret motor sport.

"Sini gue keluarin" ujarnya sembari berusaha mengeluarkan motor.

"Kok ga bisa?"

Srettt

"Eh waduh kegores lagi motor orang, gue cari satpamnya aja deh"

Lisya berjalan ke pos satpam,setelah sampai ia memasuki pos tersebut dan sialnya tak ada orang didalam, Lisya mengedarkan pandangannya untuk mencari satpam tersebut namun ia tak menemukannya.

"Ga tanggung jawab banget, dendam gue!" Lisya mendumel sambil berjalan kembali kearah dimana motornya diparkir.

"Minta tolong orang juga ga ada yang kenal" dumel Lisya

"Batre hp abis lagi, harusnya kan gue tadi bawa hp tiga"

"Gue coba sekali lagi deh kali aja bejo" Lisya mulai berusaha mengeluarkan motornya lagi namun tetap tidak bisa. ia ingin menggeser motor disampingnya namun tenaganya hanya mampu untuk dirinya bernafas. Maklum jarang olahraga.

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang