part 30 tragedi coklat

63 1 0
                                    

"Gimana di pelatnas Lis?" tanya Nella penasaran, mereka berempat sekarang berada di kelas yang kebetulan jamkos karna guru yang mengajar cuti melahirkan dan belum ada gantinya.

"Seru"

"Serunya gimana?"

"Ya ga giman-gimana" jawab Lisya yang sangat sulit dipahami.

"Gimana si ah mbulet" dumel Mela

"Otak lo kapasitasnya rendah" ujar Letha

"Aduhh tembus ke ginjal" ujar Mela dramatis sembari menyentuh dada bagian kirinya.

"Lo tau ginjal lo ada dimana?" tanya Nella.

"Gue ga peduli, yang penting ginjal gue masih utuhh"

"Serah lo markonah"

"Nel titip ini kasihin ke kak Arsa" ujar salah satu siswi di kelas yang biasa dianggil Nata dengan meletakkan sebuah coklat di meja Nella.

"Lagi?" tanya Nella jengah

"Iyaa tolong kasihin ya"

"Gak gratis" ujar Mela tiba-tiba menyela, Nata yang peka pun segera menyerahakn selembar uang berwarna merah kepada Mela, Mela dengan sigap menerimanya.

"Makasih yaa" Nata berlalu pergi dari pandangan mereka berempat.

"Kok dikasihin ke lo?" tanya Lisya heran.

"Karna yang deket sama kak Arsa cuma segelintir orang dan rata-rata cewe yang suka sama dia ga berani deketin langsung, dulu pernah ada cewe yang nyatain perasaan malah dipermaluin sama dia. orangnya kasar tapi anehnya banyak cewe yang suka"

"Nata nyuruh gue ngasih coklat ini ke Dae atau Razhan karna banyak yang ngira gue deket sama mereka, Nata ngga mau ngasih sendiri ke Razhan atau Dae karna mereka berdua pasti ngga mau nerima. Kalo ke Razhan nanti lo diserbu gerombolan pacarnya, kalo Dae pasti ngga mau nerima karna takut buat gue salah paham" jelas Nella PD, tapi emang kennyataannya gitu.

"Tapi ngga aneh juga banyak yang suka, dari segi manapun kak Arsa keliatan sempurna" ujar Mela

"Sempurna?"

"Pinter, ganteng, kaya, keren kayak susah banget dideskripsiin"

"Kalo bisa gue mau jadi ibu dari anak-anak nya kak Arsa, lumayan buat memperbaiki keturunan" ceplos Mela asal

"Masi kecil udah ibu-ibuan aja lo"ujar Lisya

"haluan lo ga masuk akal  Mel" celetuk Nella

"Kalian liat muka gue!" Pinta Mela diselingi sedikit paksaan.

"Muka kaya gue gini cocok jadi istri anak tunggal kaya raya"

"jadi aspri nya hotman prancis" celetuk Lisya

"Muka kayak lo ini cocok dijadiin tumbal dukun" ujar Nella

"Me? Tumbal?! Oh Nooo! manusia beautiful fenomenal kembaran gigi hadid jadi tumbal?! You you benar-benar not tau diri!"

Lisya, Letha dan Nella kompak meninggalkan Mela yang masih sangat over dengan kepedeannya, mereka merasa bersanding dengan orang gila jika seperti ini.

"Hey bestie-bestie kuuu kalian mau kemanaa?!" histeris Mela menyusul ketiga temannya, sementara Lisya, Letha dan Nella berlagak seolah tak mendengar suara dan terus berjalan meninggalakan Mela yang terus memanggil nama ketiganya.

"Mel lo ga malu?" tanya Nella ketika Mela berhasil menyusul ketiganya.

"Nggak"

"Dia kan ga punya malu" celetuk Letha

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang