"Saya terima nikah dan kawinnya Aurella Allisya Damaldrich binti Abian Damaldrich dengan mas kawin dua puluh tiga miliar Rupiah dibayar tunai" ujar Arsa dalam satu tarikan nafas sembari menjabat tangan Abian selaku ayah kandung Lisya.
"Alhamdulillah Sah"
Perasaan bahagia pun kini menyelimuti Arsa, senyym tipis terpayri dielwajahnya. akhirnya ia dapat memiliki sepenuhnya sosok gadis yang menurutnya sangat sempurna.
Akad nikah dilaksanakan di hotel bintang Lima yang sudah disewa Arsa secara pribadi, tentunya hanya dihadiri oleh keluarga besar dari kedua belah pihak sesuai keinginan Lisya.
Lisya kini berada diruang rias, ia didampingi Meisy untuk bersiap menuju ruang akad. Lisya terlihat sangat cantik dengan balutan gaun putih serta make up sederhana yang melapisi wajah cantiknya, Ia sungguh bak putri dari khayangan.
"Astogee, gue cantik bangett" kagum Lisya ketika melihat pantulan wajahnya dikaca.
"Lis kamu beneran mau nikah? Ga mau kabur? Kalo kabur ayok Mama temenin" tanya Meisy yang tampil dengan sangat cantik dan elegan dengan kebaya yang dikenakannya.
"Mah kok gituuu?" protes Cia
"Mama ga tenang Liss kalo kamu nikah sekarang, Mama takutt bangett"
"Maaa jangan nakut-nakutin dong, Lisya sekarang malah tambah takutt" kesal Lisya, ia sudah berusaha menenangkan diri hingga hampir tak tidur semalaman dan ahh sudahlah..
"Yaudah makannya ayok kabur, Mama temenin kok, papa kamu kemarin seharian nangis dikamar katanya ngga mau kamu nikah sekarang"
"Mam, serius?"
"Kakakkk oh kakakk" ujar Cia setelah memandang ponselnya.
"Lo udah dipanggil tuh kebawah"
"Maa" rengek Lisya karna dirinya sendiri pun takut dan ragu.
"Yaudah kalo mau kabur ayo Mama udah panggilin pemadam kebakaran didepan"
"Kok gitu sih maaa?!" rengek Cia yang ikut cemas.
"Melayani kerbau masuk parit, kuda terlepas, ular dalam rumah"
"Permisi, saatnya pengantin wanita berada di ruang akad" ujar salah satu pegawai hotel.
"Tuh kannn Kak Lis, Mam ayooo udah ditungguin dibawah" rengek Cia
"Yaudah ayok Lis, turun aja"
"Ga jadi kabur ma?"t anya Lisya terkejut
"Gini aja, nanti kalo kamu gabetah langsung cerai aja, mama bantu. Trus kita pindah negeri biar ga ketemu dia lagi" ujar Meisy
"Oke SETUJU!"
"Udah ayoo ihh lama bangett" geram Cia
"Iye-iye ngomel mulu, penuh uban noh rambut lo" ujar Lisya kesal
"Kalo bukan kakak udah gue jambak rambut lo anjeng!"
"Mulutnya" Meisy menepuk kecil mulut Cia sehingga perempuan cerewet itu memonyongkan bibirnya.
Meisy pun menggandeng tangan Lisya untuk menemaninya turun ke ruang akad, Cia pun juga ikut berdiri disamping Lisya supaya dirinya nanti tertangkap kamera jika difoto atau divideo.
"Turunnya pake lift ya Ma?!" Pinta Lisya membuat Meisy dan Cia melongo.
"Mana bisa gitu, nanti lo pintu liftnya gabisa nutup gara-gara gaun lo" ujar Cia
"Cape lah, ini gaunnya berat banget" keluh Lisya
"lo pake gaun kain ya anjeng bukan gaun baja" gerutu Cia
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSALAN
Teen FictionAurella Allisya Damaldrich, gadis berparas cantik dengan hidup yang bisa dikatakan hampir sempurna, keluarga yang harmonis dan sangat berkecukupan, teman yang asik dan prestasinya yang bukan main-main. namun semua harus hilang ketika sebuah insiden...