part 43 16 besar

52 1 0
                                    

"Tumben lo mau ikut gituan?" tanya Razhan ke Arsa yang entah terkena angin apa ia mau ditunjuk mengikuti olimpiade.

"Biasanya nolak mulu" sindir Bera.

"Dimana olim nya?" tanya Fairel

"Tiongkok" jawab Attha yang biasanya mengikuti olimpiade baik tingkat nasional maupun internasional. Namun, ia memilih tak mengikuti olimpiade kali ini karna ia tak mungkin juara jika mengikuti olimpiade sebergengsi itu.

"OOOOOOOOOOOO"

"HUOOORGHHH"

"PANAS BANGETT ANJAYYY"

"HOOH UDAH KEBAKAR SAMPE GOSONG"

"RAIHLAH JODOHMU SAMPAI KE NEGERI CINA"

"SAMPE CINA GA TUH!!"

"Orang pinter kalo bucin emang ga main-main"

"Ututtu pengen dehh" goda Dae

"Cieee yang rela ikut olim demi bisa liat ayangg" goda Razhan sambil menoel-noel dagu Arsa.

Arsa reflek mendoangakkan kepalanya menjauhkan dagu suci tersebut dari sentuhan iblis neraka.

"Najis" judes Arsa singkat.

"Aaa liat tuh senyum-senyum" ujar Bera ketika melihat Arsa memalingkan wajahnya.

"Lisyaaa liat noh suami lo bucinnya ga ketulungan" panggil Dae sembari memegang ponsel yang diarahkan ke Arsa.

"Daritadi gue rekam lohh" ujar Dae sembari terus mengarahkan kameranya ke muka Arsa yang terlihat cuek, wibawanya sebagai ketua sama sekali tidak ada sekarang.

"Lumayan buat bahan bulliying"

"Gue jadiin story ahh" dengan cepat Arsa merebut ponsel Dae dan membantingnya, hal itu membuat Dae melebarkan matanya dan menatap ponselnya yang hancur itu nanar.

"Gausa alay" ceplos Arsa

"Alay matamu! Itu ipong gue, lo lempar seenaknya" amuk Dae

"Beli"

"Duit" pinta Dae sambil menjulurkan tangannya, Arsa merespon dengan mengeluarkan blackcard dari saku celananya dan meletakkannya diatas tangan Dae yang menengadah.

"Ar banting hp gue Ar!" Pinta Razhan yang tak direspon oleh Arsa.

"Wlekk" ejek Dae sembari menunjukkan blackcard milik Arsa. Pamer dianya

"Bos Arsa ternyata diam-diam melarutkan" ujar Bera

"Lo pikir zat kimia?!" Sabar Attha

"Lo yang lebih melarutkan anjing! Diem-diem ada hubungan sama tante siapa itu namanya... Ember atauu siapa sih lupa gue!" ujar Fairel

"Kak Amber bukan tante-tante" protes Bera tak terima kekasihnya disebut tante-tante.

"Bedanya sama lo hampir sepuluh tahun Berr, lagian itu tante Ember mau aja sama bocil kaya lo"

"Amber bukan Ember! Kak Amber mau sama gue kan karna gue imut" ujar Bera sambil memeragakan pose imut, ia menangkup wajah dengan kedua tangan dan bibir yang dimajukan.

"HUEKKK" semuanya reflek melakukan gerakan seolah muntah berat, kecuali Arsa tentunya, yang tidak sanggup menanggapi tingkah teman-temannya.

"Muntah darah gue" ujar Razhan

"Kata siapa lo imut? Ha?!" Protes Dae

"Kata Kak Amber"

"Cukup! Muak gue!" ujar Fairel

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang