Lisya dan Kalya sementara tertinggal di poin 16-19 untuk kemenangan lawan, mereka bermaksud menikung untuk menjatuhkan mental lawan.
Kalya dan Lisya sedang menahan smash lawan yang datang terus-menerus, keduanya bahkan mengepel lantai lapangan dengan kaos mereka. Ketika Lisya dan Kalya tak mampu berdiri dengan cepat untuk menahan bola, lawan yang terlalu bernafsu justru melakukan kesalahan dengan melakukan smash dan bolanya menyangkut di net.
Bahkan Kalya hanya mampu tertawa melihat keberuntungan mereka kali ini, Lisya mendekati umpire dan meminta lapangan untuk di pel. Satu poin keberuntungan didapatkan oleh Lisya dan Kalya.
Permainan kembali dimulai dengan servis dari Lisya, ia memberikan kode kepada Kalya yang menandakan ia akan melakukan servis flick, servis flick adalah servis yang dilakukan untuk menipu lawan, servis ini menggunakan metode servis pendek namun ujungnya mereka mengeksekusi dengan servis tinggi.
Servis dari Lisya tak berhasil menipu lawan, lawan berbalik menyerang dengan pukulan-pukulan tajamnya. Lisya dan Kalya kembali bertahan, keduanya menunggu lawan melakukan kesalahan.
Setelah dirasa mendapat kesempatan, Lisya melakukan pukulan barelina backhand yang tak diduga lawan, lawan mengembalikan bola dari Lisya tanggung, Kalya dan Lisya terus menggempur pertahanan lawan sehingga bola menjadi semakin tanggung.
Satu poin kembali diraih oleh Lisya dan Kalya, selisih poin hanya dua angka, yakni 18-19 tetap untuk keunggulan lawan.
Kalya lakukan servis, pasangan lawan langsung melakukan tekanan dengan memberikan bola-bola drive. Beruntung bola dapat dikembalikan dengan baik oleh Lisya dan Kalya.
Kalya mencoba mengajak pasangan lawan beradu netting, ia memainkan aksinya dengan sedikit raut tengil di wajahnya, dan satu poin dihasilkan Kalya dari pukulan net menyilang di tempat belakang yang kosong.
Lawan yang merasa dalam keadaan bahaya pun berusaha mengganggu konsentrasi Lisya dan Kalya, mereke berbisik satu sama lain sebelum menerima servis. Lisya yang hendak melakukan servis juga tertunda karna lawan meminta izin kepada umpire untuk tukar raket.
Lisya yang merasa terganggu pun memprotes kejadian tadi kepada umpire, dan umpire memberikan teguran kepada pasangan lawan. Umpire kembali memerintahkan Lisya untuk melakukan servis dan Shida untuk tak mendelay permainan.
Lawan berhasil dengan aksinya menganggu konsentrasi Lisya, mereka menghasilkan 1 poin sehingga kini 19-20, game point untuk pasangan lawan.
Namun biasanya jika mereka sudah dihadapakan pada suatu kemenangan maka mereka akan lalai dan berharap pertandingan cepat selesai, dan hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Lisya dan Kalya untuk menyamakan kedudukan menjadi 20 sama.
Lawan melakukan kesalahan dengan melakukan return servis yang menyangkut di net, sehingga poin menjadi 21-20. Game poin untuk Kalya dan Lisya.
Dan set 1 diakhiri oleh jumping smash yang indah dari Kalya, mereka melakukan tos dan berpindah lapangan untuk melaksanakan pertandingan set ke 2.
Setelah melalui pertandingan yang melelahkan, Lisya dan Kalya unggul dengan jarak poin yang cukup jauh yakni 20-12, championship poin untuk ganda putri dari SMA Panca. Sepertinya lawan mulai kelelahan dan mungkin tertekan secara mental, bagaimanapun permainan mereka tak terlalu baik seperti di set pertama, di set kedua pasangan SMA Nusa yakni Shida dan Okta banyak melakukan eror yang menguntungkan pasangan SMA Panca, ditambah Okta yang beberapa kali meminta perawatan medis karna cidera kaki yang dimilkinya. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi Lisya dan Kalya yang bermain semakin percaya diri di set kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSALAN
Teen FictionAurella Allisya Damaldrich, gadis berparas cantik dengan hidup yang bisa dikatakan hampir sempurna, keluarga yang harmonis dan sangat berkecukupan, teman yang asik dan prestasinya yang bukan main-main. namun semua harus hilang ketika sebuah insiden...