part 6 daftar ekskul

155 5 0
                                    

Lisya kembali bersekolah, kai ini ia meminta Abian untuk mengantar, ia takut hal-hal buruk terjadi lagi padanya. Bukan tak mungkin jika dewa yunani nanti menculiknya.

kelasnya saat ini sedang jamkos, dan yang Lisya lakukan hanya melamun sembari bersenandung pelan.

"ai hop yor hepi"

"bet not laik haw yu wer wit mi "

"aim selfis a now ai ken let yu go so fain samwan grit bet don fain no wen better"

"Ai hop yor hepi bet don bi hepier"Lisya menirukan lagu happier-olivia yang keluar dari earphonnya, namun nyanyiannya terhenti ketika Mela memegang pundaknya.

"Kenapa Mel?"

"suara lo gaenak" celetuk Mela terlampau jujur, Nella yang mendengar ucapan ngelantur Mela pun menabok pundaknya.

"Kenapa sih Nel? Lo kekerasan mulu"

"Jangan bilang gitu dong!" Ujar Nella

"Lah emang ga enak, lo denger sendiri kan tadi?!"

"Ya emang gaenak tapi gaboleh bilang"

"Emang iya? Tapi gue dengernya enak enak aja" ujar Lisya tidak tau diri.

"Ya karna lo pake hedset tukiyem! makanya yang kedengeran suara merdunya mbak oliv, sekarang coba lo nyanyi kaya tadi trus gue rekam" ujar Mela

Lisya mulai mengeluarkan suara merdunya persisi seperti tadi di awal namun sekarang lebih keras karna ia merasa percaya diri kalo suaranya itu layak didengar.

"Stop! Dengerin ini"

Mela memutar rekaman suara Lisya yang ia rekam menggunakan handphonennya dengan volume penuh, lalu mematikannya setelah rekaman itu selesai

"Kok gaenak ya?" tanya Lisya heran.

"Hadehh"

"Ya kayak gitu suara lo, ga enak kan?"

"Ga nyangka suara gue kayak burung berkokok" kagum Lisya

"Nah sip udah gue save" ujar Mela

"Lah kok di save? Hapus gak?!" ujar Lisya kesal.

"Gamau, mubazir lah njir, hal hal kaya gini itu langka. Bisa dimasukin dark web"

"Kalian bisa diem ga?!" amuk Letha ketika ia terbangun dari tidurnya.

"Iyee kanjeng ratu laut selatan" ujar Mela

"Lis mending lo ikut gue, ketimbang nanggepin Mela" ajak Nella

"Kemana?" tanya Lisya

"Mau ajak lo daftar ekskul"

"Kalo ga ikut ekskul boleh?" tanya Lisya, ia merasa dunia ekskul itu menyusahkan.

"Harus ikut lah, hukumnya wajib"

"Beneran ga boleh?

"Hooh gue aja ikut lukis" sahut Mela

"Emang bisa ngelukis?" tanya Lisya

"Dih jan maen maen lo! gue ini pernah dinobatkan sebagai pelukis muda terbaik se asia" memang benar yang dikatakan Mela, meskipun ia agak sedikit kolot soal pelajaran namun bakatnya dalam melukis tak bisa diragukan. Ia kerap mengikuti banyak iven lomba baik nasional maupun internasional dan tak jarang ia menjadi juara.

"Gue ikut deh sama lo bedua, Leth lo ikut ga?" Letha mengangkat tangannya menandakan ia ingin menetap dikelas.

"Yaudah deh Leth kalo gitu kita duluan"

"Yaudah ayo pergi, Ray gue ijin ke toilet" Mela mencoba izin ke Raya sang ketua kelas yang sedang menyapu, meskipun kelas sedang jamkos tapi mereka tak diperbolehkan keluar kelas kecuali jika ada hal penting.

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang