Hari ini Axtragoz kembali berlatih guna menghadapi Zenco, semua berlatih dengan alat-alat yang sudah disediakan dimarkas. Mereka juga bertanding satu lawan satu untuk menguji dan memperbaiki fisik mereka, tentu Arsa tak mau hal buruk terjadi pada anggotanya, jadi mereka harus berlatih semaksimal mungkin daripada menyesal.
Setelah Arsa selesai memukul samsak, ia memerintahkan seluruh anggotanya untuk menyudahi semua kegiatan dan berkumpul di meja besar yang cukup menampung mereka semua.
"Gimana?"
"baik semua Ar, sejauh ini ga ada yang cidera dan semuanya udah siap" jawab Attha
"Bagus, waktunya ngga lama, sejauh ini persiapan kita udah maksimal dan gue harap hasilnya kayak yang kita harepin"
"Saling jaga satu sama lain, jangan egois. Jangan sampai ada yang mati"
"SIAP BOSS!"
"Bos, Zenco bareng ketuanya" ujar salah satu anggota.
"Sesuai prediksi" ujar Arsa
"Gue rasa mereka tau kalo Axtragoz lebih kuat kali ini" seru Fairel
"Zenco nggak pernah kalah sejauh ini, kita harus bisa. Semangat semuanyaaa" seru Bera
"Jangan ada yang bawa Sajam, jangan main licik" ujar Arsa
"Tapi kalo Zenco bawa Sajam gimana bos?" tanya salah satu anggota.
"Gunain Sajam itu buat celakain mereka"
"MANTAPP"
"Udah, kalian boleh makan" ujar Arsa memerintahkan anggotanya untuk mengambil makanan, kecuali anggota inti yang masih menetap, mereka beranjak kedapur dan mengambil makanan yang di hidangkan secara prasmanan dengan berbagai lauk yang harganya tak dapat dibilang murah.
"Ar cewe lo keren banget bisa masuk event internasional" ujar Razhan mencari penyakit.
"tau?" tanya Arsa curiga.
"Ya Allah Ar, siapa yang ngga tau coba. Si bodo amat sama cewe kaya Attha aja tau, jangankan Attha, berita itu sempet trending di twitter"
"Tapi mereka emang keren banget sih, gue yang lebih tua aja ga punya prestasi" ujar Bera sadar diri.
"Baguss Ber, lanjutkan jalur orang dalam anda" ujar Dae
"Hei mulut anda!" Amuk Bera yang terlihat menggemaskan.
"Gue itu masuk jalur uang, bukan orang dalam" bela Bera kepada dirinya sendiri, meskipun intinya sama tapi yasudahlah.
"Penting ganteng kann" pede Dae dan disetujui Bera.
"Nahh muka adalah anugrah terbesar dalam hidup"
"Netijen juga banyak yang dukung mereka, mereka bener-bener dipuji setinggi langit, gue takut ekspektasi mereka ketinggian trus kalo cewe lo sama pasangannya gagal mereka bisa di bully" ujar Attha
"Meskipun ga punya otak, gue yakin hati mereka masih berguna" ujar Arsa singkat.
"Anjayy babang Arsa" goda Razhan
"Banyak yang bilang kalo Lisya dan Kalya bidadari badminton, julukan itu sesuai sama muka mereka yang jujur emang cantik banget. banyak yang nyorot pertandingan kualifikasi, ada beberapa butir yang bilang mereka cuma beruntung, karena lawan mereka yang diunggulkan retired karna cidera, tapi disitu juga ada yang masih punya otak dan bilang kalo pertandingan sebelum itu juga Lisya sama Kalya berjuang dan mereka punya daya juang yang bener-bener tinggi, skill mereka juga ga main-main di usia mereka yang baru belasan. gue yakin Kalya pasti bahagia banget ketemu Lisya, sebelum ketemu Lisya skill nya bener-bener ga sesuai sama partner lamanya yang loyo, mereka bener-bener perpaduan yang pas" jelas Fairel

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSALAN
Ficção AdolescenteAurella Allisya Damaldrich, gadis berparas cantik dengan hidup yang bisa dikatakan hampir sempurna, keluarga yang harmonis dan sangat berkecukupan, teman yang asik dan prestasinya yang bukan main-main. namun semua harus hilang ketika sebuah insiden...