part 32

36 1 0
                                    

"Nih coklat" Lisya menyodorkan coklat itu kepada Nella dan Letha.

"Kok balik lagi? Ga lo kasihin?" tanya Nella

"Tadi udah gue kasihin tapi kak Arsanya malah suruh kita makan, ya kan Mel?!"

"Lo berdua tau ga tadi?! Si Lisyaa lempar coklat ini ke mukanya kak Arsa, anjir gue langsung tremor. Apalagi tadi kak Attha marahin gue"

"WHAT?!"

"Beneran?" tanya Letha

"He.em gue ampe gemeteran" lanjut Mela

"Lagian udah gue suruh ngasihin malah diem aja" kesal Lisya.

"Gue kaget ternyata kalo diliat dari deket mereka ĺebih ganteng" ujar Mela yang membuat ketiga temannya memutar bola mata malas, terutama Lisya yang sangat ingin memakan muka tak bersalah itu sekarang.

"Tapi kok lo baik-baik aja, ngga nangis?" tanya Nella heran.

"Nangis?" tanya Lisya heran

"Setiap orang yang mau deketin kak Arsa pasti ujungnya nangis, kak Arsa biasa nyuruh temennya buat si cewe kena mental and ujungnya ngga mau caper lagi ke kak Arsa. Mereka cuma main sama kata-kata sama mimik muka aja udah bisa bikin orang takut" jelas Nella

"Anehnya lo ngelempar coklat ke dia dan lo baik-baik aja, dia ga marahin lo? Atau kelima pawangnya nggak ngehina lo samsek?!"

"Tadi itu Lisya sama kak Arsa sempet ngomong, tapi gue gatau mereka ngomongin apa" adu Mela

"Jual kuping lo, ga guna" ujar Letha

"Kak Arsa ngomong? Fix ada yang aneh"

"Kalo denger gue juga denger kali Leth, tapi mereka itu ngomong pake bahasa asteroid" balas Mela tak terima, hei bahkan seisi kantin pun tak ada yang mengerti mereka membicarakan apa.

"Lis lo ngomong apa sama kak Arsa?" tanya Nella penasaran.

"Intinya dia gamau coklat, jadi balik lagi deh"

"Tapi kenapa kak Arsa mau ngomong sama lo? Trus kenapa harus pake bahasa asteroid?"

"Ya ndak tau, dia ngomong pake bahasa rusia trus gue juga ngikut" jawab Lisya dengan nada sesantai mungkin.

"Kenapa dia mau ngomong sama lo? Setau gue kak Arsa kalo bukan urusan pelajaran sama geng dia ga akan ngomong" tanya Nella.

"Nah gue juga heran"

"Kalian ada hubungan?" tanya Letha mengintimidasi membuat Lisya tak ada nyali untuk berbohong.

"Gue kenal dia aja gak" ujar Lisya dengan raut wajah yang terlihat sangat meragukan.

"Lis, lo ngomong sama dia aja udah jelas kalo lo berdua deket" ujar Nella

"Apalagi lo ngomongnya keliatan akrab banget. trus kak Arsa juga respon lo baik, lembut dan gak galak kaya sikap dia ke cewe lain"

"Gue yakin ada yang lo sembunyiin" ujar Letha.

Lisya memijat dahinya bingung "Masa kalo ngomong doang ada hubungan sih?"

"Iya"

"Jadi hubungan lo sama Arsa apa?"

"Nggak ada hubungan apa-apa" ujar Lisya namun disambut keheningan oleh mereka bertiga, hal ini membuat suasana semakin menyeramkan bagi Lisya.

"K-kita sepupu" hanya kata 'sepupu' yang ada dipikiran Lisya saat ini, meskipun ia tak tau silsilah keluarga pria itu.

"Marga lo sama Arsa beda, semua orang juga tahu kalo keluarga Sarfaraz sama Damaldrich ga punya hubungan darah"

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang