Hari ini Lisya tidak bisa langsung pulang seperti biasanya, ia harus mengikuti ekstrakurikuler yang ia pilih. Lisya berjalan menyusuri koridor guna menuju lapangan indoor bulutangkis.
Sekolahnya ini memiliki fasilitas olahraga yang cukup lengkap, ada kolam renang standar olimpiade, lapangan bulu tangkis indoor, lapangan basket outdoor dan indoor, lapangan futsal, lapangan atletik, lapangan voly outdoor dan indoor, lapangan tenis dan lapangan sepakbola.
Tak lama setelah menyusuri koridor, ia memasuki gedung Bulutangkis, disana sudah terdapat banyak siswa yang juga sedang berlatih sehingga menimbulkan bunyi pantulan shuttlecock yang terdengar seperti alunan musik indah baginya.
Lisya berjalan pelan berharap ada yang datang menghampirinya dan bertanya tentang keberadaannya disini. Nyatanya realita tak seindah ekspektasi, ia harus mencari sang pelatih guna mempermudah karirnya disini.
"permisi" ujar Lisya pelan ketika melihat sosok yang mencolok dengan rambut berwarna putihnya.
"Iya nak? Ada keperluan apa?"
"saya anggota baru disini pak" jawab Lisya pelan.
"Oh iya! Aurella Allisya Damaldrich?" Lisya mengangguk mengiyakan.
"Aurella Allisya? Bentar, kayanya saya pernah denger nama kamu"
"Aurella Allisya?"
"OHHH!!! SAYA INGETT!!" Lisya berjingkat kaget karena teriakan guru olahraga sekaligus pembina bulutangkis tersebut.
"Juara dunia junior badminton championship" jelas Pak guru.
"MASYALLAH! Saya beruntung banget bisa ketemu kamu disini!"
"makasih pak" jawab Lisya kikuk, tak menyangka gurunya itu mengingat juara kompetisi yang sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu.
"Kamu dulu ambil ganda atau tunggal?"
"ganda campuran Pak"
"Oke, sekarang saya kembalikan ke kamu. Mau ganda putri atau ganda campuran?"
"ganda putri Pak"
"Saya ada orang yang sebenernya dia udah kelas 12, tapi ngotot mau ikut ekstra jadi yaudah saya biarin. Intinya saya ada partner buat kamu, dicoba dulu semoga cocok"
"KALYAAA"
seorang perempuan yang dipanggil itupun langsung menghampiri sang pelatih dengan meletakkan raket di pundaknya dan berjalan dengan gaya songong.
"Angjayy" decak kagum gadis yang dipanggil Kalya.
"Ada apa Bapak Supri yang terhormat?"
"ini saya ada partner buat kamu, daripada kamu tiap hari mondar-mandir ga jelas ganggu orang lain latian mending main sama nak Lisya"
"Main apa pak? Biji karambol?! HAHAHAHA"
Pak Supri memandang datar sementara Lisya memandang heran. Perasaan ga ada yang lucu.
"EKHM" dehem Kalya menghilangkan keheningan yang sejenak terjadi.
"Kalya" ujar Kalya memperkenalkan diri.
Lisya mengangguk dan berkata "Lisya"
"Oke, ayo Lis kita latian!" ajak Kalya hendak merangkul bahu Lisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSALAN
Teen FictionAurella Allisya Damaldrich, gadis berparas cantik dengan hidup yang bisa dikatakan hampir sempurna, keluarga yang harmonis dan sangat berkecukupan, teman yang asik dan prestasinya yang bukan main-main. namun semua harus hilang ketika sebuah insiden...