Hari ini adalah hari pertama Lisya dan Kalya melakukan pertandingan pesta olahraga terbesar benua asia, mereka berdua sedang diberi motivasi oleh Coach Naga supaya hasilnya nanti sesuai rencana.
"Kemarin kita sudah menganalisis lawan dan jika lawan menerapkan tak-tik yang sama maka kalian bermain sesuai rencana"
"Jangan takut, jangan ragu. Kalian memang pemula tapi tunjukkan kalo kalian ini pemula yang nanti jadi legenda"
"Kalo mau smash jangan takut Lisya, Kalya atur serangan di bagian kanan, pasangan lawan kidal"
"Buktikan kerja keras kalian selama ini ga sia-sia, saya bangga banget kalian bisa lolos seleksi asian games, tapi saya lebih bangga kalo kalian berjuang maksimal di event ini"
"Pengalamna kalian emnag kurang tapi skill kalian luar biasa"
"BAIK COACH!!"
"Kita mulai!" teriak Kalya dan diangguki Lisya.
Cocah Naga tersenyum kecil melihat keyakinan yang terpancar dari wajah keduanya, ia berharap satu dari dua pasangan yang dipertandingkan dapat menyumbangkan medali emas. Terakhir kali ganda putri menyumbang medali emas adalah 14 tahun lalu.
Lisya dan Kalya memasuki lapangan yang penuh dengan suporter tuan rumah dan beberapa dari negara lain, termasuk indonesia.
Mereka bertanding di court 2 dengan lawan pasangan asal jepang yang menempati peringkat 6 dunia, ini adalah salah satu kesialan menjadi pemain pemula. Dalam drawing, peringkat atas akan dipertemukan dengan peringkat sedang atau bawah.
Lisya menengadahkan tangannya berdoa, begitupun dengan Kalya yang menggenggam kedua tangannya erat dengan mulut yang komat-kamit mengucapkan sesuatu.
Mereka sejenak melakukan pemanasan dan undian untuk menentukan posisi lapangan dan pemilik shuttlecock di servis pertama.
"Japan represented by Mayu Sakasi and Fumiko Yamaguchi and on my left indonesia represented by Kalya Auristella and Aurella Allisya Damaldrich. Mayu sakashi serve to Kalya Auristella. Zero equal. Play!"
Permainan dimulai dengan bola-bola panjang dari kedua pasangan. Lisya melakukan kesalahan pukulan dan pasangan lawan memiliki pengamatan yang bagus, maka satu poin dihasilkan pasangan jepang dari kesalahan Lisya, yakni bola atau shuttlecocok yang keluar lapangan.
Kalya menepuk pantat Lisya dengan raketnya pelan bermaksud memberi semangat Lisya.
Pasangan lawan lakukan servis, Lisya dan Kalya terus menekan dengan full attack dan kecepatan. Mereka juga dapat menebak arah bola yang akan diluncurkan lawan berkat kemarin malam mereka bersama Coach Naga menonton pertandingan, mengamati, mengevaluasi dan mencari solusi untuk mengalahkan pasangan jepang tersebut.
Dengan permainana cepat dan full attack yang diterapkan pasangan indonesia, pasangan jepang nampaknya kesulitan. Terbukti dengan skor Lisya dan Kalya yang membawa mereka mampu memenangkan set pertama.
Set kedua dimulai, kali ini pertahanan pasangan jepang semakin kuat, mereka dapat mengembalikan bola smash yang diluncurkan Lisya.
"Kalian nyerang penuh waktu ada kesempatan, jangan terburu-buru. Hemat tenaga kalian, jaga-jaga kalo lanjut set 3" ujar Coach Naga disela-sela waktu istirahat interval set ke 2.
"Fokus penempatan bola di area kanan dan kurangi eror"
"Shap!" Jawab keduanya
Skor sementara adalah 11-10 untuk keunggulan Kalya dan Lisya, mereka harus siaga dan konsisten, dalam kondisi ini mereka harus menampilkan kemampuan dengan mental yang kuat supaya tak tertekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSALAN
Ficção AdolescenteAurella Allisya Damaldrich, gadis berparas cantik dengan hidup yang bisa dikatakan hampir sempurna, keluarga yang harmonis dan sangat berkecukupan, teman yang asik dan prestasinya yang bukan main-main. namun semua harus hilang ketika sebuah insiden...