part 45 semifinal

52 0 0
                                    

enjoyy maksimall

-----_______

Arsa sedang menorehkan tinta hitam diatas kertas putih, ia berusaha memecahakan soal-soal yang membuatnya sedikit berpikir. Di depannya terdapat sebuah kamera yang memantau setiap gerak-geriknya. Jika ia menoleh sedikit saja, maka itu bisa mengurangi nilai yang ia dapatkan.

Arsa menghembuskan nafas ketika ia berhasil menyelesaikan soal tersebut, ia merapikan kertas-kertasnya dan setelah itu ia berdiri sebagai tanda selesai.

" number 52, finished " ujar Arsa setelah menekan tombol dikamera yang juga berfungsi sebagai perekam suara, suara tersebut kemudian dikirim keruangan khusus panitia, beberapa detik kemudian muncullah suara yang nemrintahkan Arsa untuk segera keluar ruangan.

Arsa menuruti dan berjalan keluar dengan gaya cool nya, perlu diketahui jika Arsa ialah orang pertama yang menyelesaikan olimpiade tersebut. tak heran jika keluarnya Arsa menjadi sorotan banyak peserta.

"Lah? 100 soal 50 menit?" heran Tante Zada ketika melihat Arsa keluar ruangan dengan sombongnya.

Tante Zada hanya mampu menghela napas, ia harus maklum jika anak didepannya ini adalah seorang genius. Arsa terlalu sempurna jika dikatakan manusia. Nyatanya ia sangat tampan, pintar dan unggul dalam segala hal. Sayangnya ia tak mampu mengekspresikan apa yang ia rasakan, wajahanya terlampau datar sehingga menjadikannya seseorang yang terlihat hidup sendiri tanpa adanya kebahagiaan.

Sementara Arsa sendiri sedang memperjuangkan kebahagiannya yang sulit untuk ia gapai, ia terus berusaha membuat Lisya jatuh padanya, meskipun selama ini terlihat sia-sia. Arsa tak tau bagaimana cara menjadi pria humoris atau bahkan romantis seperti Dae dan Razhan, selama ini ia hanya menjadi dirinya sendiri dan berusaha menggapai Lisya dengan caranya sendiri.

"bocil, gue ikut liat Lisya ye" Arsa mengangguk, ia kemudian berjalan lebih dulu dan diikuti Tante Zada disampingnya.

Arsa dan Tante Zada melakukan perjalanan ke gor dimana Lisya dan Kalya akan bertanding, hari ini istrinya itu bertanding melawan pasangan jepang. Arsa meringis ketika melihat rekor prestasi dari pasangan jepang tahun ini.

Runner up Indonesia open
Juara france open
Dan terakhir juara japan open

"Arsa Tante beli ini, kamu beli ga? Tapi harus beli sih!"

Tante Zada bernegosiasi dengan sang pemuda yang menjual balon panjang berwarna merah lalu kemudian menyerahkan uangnya.

"Nih, nanti didalem yang heboh ya. Semangatin istri kamu, jangan diem mulu kayak bunga bangke" seru Tante Zada sembari menyerahkan balon panjang yang tadi ia beli.

Arsa mengangguk dengan raut datar yang membuat Tante Zada gemas dan menggaplok punggung lebar tersebut.

"IN-DO-NE-SIA PROK PROK PROK PROK PROK" tante Zada memperagakan dengan semangat sembari menepuk balonnya hingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

"Gitu! Coba kamu" tante Zada memerintahkan Arsa untuk mengikuti apa yang tadi ia lakukan.

Arsa membuka mulutnya sedikit "inn doo nee siaa teng teng teng teng teng" Tante Zada menghembuskan nafasnya kasar, memang tidak bisa diajak kerjasama.

Arsa nyelonong masuk area pertandingan meninggalkan Tante Zada yang masih berusaha meredakan emosinya, ia menendang udara dengan kedua tangan yang bertengger di pinggangnya.

"Are you ok?" tanya salah satu bule yang menatap heran tante Zada.

"Ha? Oh yes i'm ok, oke buangett" jawab tante Zada dengan alis yang mengkerut membuat bule itu kembali bertannya.

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang