part 40 dikejar Roly

71 1 0
                                    

Arsa dengan tingkah jahilnya menekan tombol yang membuat pagar besar itu membuka secara perlahan, Roly yang mendapat kesempatan pun segera melakukan aksinya. Ia berlarian mengejar kelima pemuda tersebut yang tentunya juga berlari menghindari sang macan kecil.

"HUAAAAA MAMAAAA TOLONGIN RAZHANN"

"ITU KENAPA PAGERNYA KEBUKA SIH BANGSATT"

"YA ALLAH ASTAGHFIRULLAH ALLAHUAKBAR MASYAALLAH TABARAKALLAH"

"JANGAN KESINI LO! GUE GAMAU MATI AAAAA TOLONGGG" teriak Dae ketika macan kecil itu berlari mendekatinya.

Sementara itu Bera bersembunyi dibelakang tubuh Amber, ia memeluk erat tubuh Amber dari belakang dan menenggelamkan kepalanya di leher perempuan itu.

"Lepass Berr kasihan itu temen-temen kamu" gerutu Amber.

"Kamu ga kasian sama aku? Itu serem bangett tauu, kalo aku nanti dimakan gimana? Kalo mereka yang dimakan sih gapapa" ujar Bera mengorbankan para sahabatnya.

"Bentar aja Berr" bujuk Amber sembari membelai pelan tangan Bera yang melingkar di pinganggnya.

"Gamauu" rengek Bera sembari menggelengkan kepalanya di tengkuk Amber dan mengeratkan pelukannya.

Sementara itu didalam mobil, Lisya memukul pelan pundak Arsa. Bagaimana tidak? Nyawa kelima pemuda itu bisa dalam bahaya. di balik sikap dinginnya terhadap semua orang, ternyata ada bibit-bibit lawak di dalam diri Arsa.

Lisya membuka pintu mobil dan turun, Arsa hendak mencegah namun ia kalah cepat. Ia hanya bisa menghembuskan nafas membiarkan istrinya membantu kelima semprul itu.

Lisya yang masih dengan kaos olahraga dan celana panjang training memanggil Roly dengan panggilan khasnya "OLYYYYY"

Roly masih tak menggubris panggilan Lisya dan terus mengejar Dae yang kini menjadi targetnya.

"HUAAAA AZAB APA YANG ENGKAU BERIKAN YA ALLAH" teriak Dae sembari terus berlari.

"OLYYYYY" teriak Lisya terus memanggil Roly, ia akhirnya memutuskan menghampiri macan kecilnya itu.

Sialnya, kaki Dae mleyot ketika ia berlari. Akhirnya ia tak bisa bangkit dan melanjutkan larinya. Ia pun hanya diam sembari berteriak meminta pertolongan, sementara Roly semakin mendekati

"HUAA GAMAUUU HIKSS" mata Dae berkaca kaca dengan nafas yang sesenggukan, ia mundur dengan gerakan ngesot.

"SIAPAPUN TOLONGINN, GAMAU MATI DIGIGIT MACAN HIKS"

"BARU JADIAN SAMA BEBEB NELLA HIKS"

"MBAK MBAK TOLONGIN GUEE HIKS" ujar Dae meminta tolong kepada Lisya yang terlihat menghampirinya.

Lisya menangkap Roly, ia menggendong macan itu dan meniup kumis Roly sehingga macan itu menggeliat. Lisya lantas menaruh kaki Roly di lengannya, Roly menggeser kakinya sehingga terdapat bekas cakaran di tangan kiri Lisya. Roly butuh sesuatu sebagai pelampiasan amarahnya.

Arsa yang melihat itu segera berlari menghampiri Lisya, bagaimana seorang atlet yang berlatih setiap hari dan harus menjaga fisiknya justru terluka. Arsa mengambil kotak p3 k kecil yang selalu ia sediakan dimanapun Lisya berada.

Lisya melanjutkan aksinya dengan menunjukkan kepada Roly satu plastik kumis harimau betina yang bisa membuat macan kecil itu tenang hanya dengan mencium aromanya.

"MAKASIH BANYAK YAA MBAKK HIKS"

"TAPI ITU TANGANNYA GAPAPA KAN?!"

Arsa menendang kaki Dae kuat "GAPAPA BAPAKMU!" amuk Arsa emosi.

"Nayaka Berakrus" geram Arsa seram disertai lirikan tajam, Bera yang melihat itu segera melepaskan cekalannya pada pinggang sang kekasih, Amber menatap Bera kesal dan segera menghampiri majikannya menggantikan posisi Lisya untuk kembali menjinakkan Roly.

ARSALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang