Lisya menelungkupkan kepalanya di atas meja kelas. Ia berangkat pagi sekali hari ini, kelaspun terlihat sepi dan hanya diisi oleh dirinya seorang.
"Loh ada orang" celetuk Mela yang baru memasuki kelas.
Mela menggebrak meja menimbulkn suara yang mamapu membuat Lisya terlonjak kaget hingga reflek mengangkat kepalanya.
"Tumben banget lo berangkat pagi?" tanya Mela
"gue emang biasanya berangkat pagi btw" jawab Lisya
"iyain aja udah kasian"
"Lo emang biasa berangkat sepagi ini?" tanya Lisya
"Nggak sering sih, cuman kalo lagi ada pr banyak aja"
"Yaudah gue minta tugas sejarah dong" pinta Mela
"Blom ngerjain nanti minta Letha aja"jawab Lisya
"Males banget punya temen"
"Butuh kaca mbaknya??"
"Gue mau tidur" ujar Lisya
"Gue bawa bantal mini mau ga?" tawar Mela
"Wah teladan sekali, boleh dong bantalnya ada selimutnya ga?"
"Besok deh gue bawa, nih"ujar Mela sembari menyodorkan bantalnya kepada Lisya.
"Yaudah buruan tidur gih, nanti gue bangunin pas upacara"
Tak mempedulikan perkataan Mela, Lisya segera memposisiskan badannya mencari tempat ternyaman, lalu perlahan ia memejamkan matanya.
"Lethaa pinjem dong" Mela menyodorkan tangannya kearah Letha yang baru saja memasuki kelas.
"Duduk"
Menuruti perintah Letha, Mela berlari kecil menuju bangkunya dan duduk manis disana seperti anak anjing yang menuruti segala perintah majikannya.
Letha melempar tasnya kearah Mela dan menyuruhnya untuk mengambil sendiri Letha mendesis sehingga Mela yang mendengarpun mendongakkan kepalanya.
Letha menunjuk Lisya menggunakan kepalanya bermaksud bertannya "kenapa?"
"Tidur tuh orang, oiyya lu mau ikut tidur ga? Gue bawa bantal satu lagi"
55 menit kemudian
"Lis bangun woy capek gue" greget Nella yang ikut membangunkan Lisya
"Leth bantuin dong capek banget njir ni orang kebo banget" dumel Mela
Letha menggoyang goyangkan tubuh Lisya sehingga membuat Lisya bergumaam tidak jelas.
"Cepetan njir dah sepi nih kelas, telat bego ada upacara"
"Mel cari botol minum" ujar Letha
"Ga bawa gue"
"Cari ditasnya Sotong!" Sotong merupakan nama ejekan, nama aslinya adalah Elsa namun diubah menjadi Satong dan berakhir menjadi Sotong.
"Nih siram aja gemes banget gue"kesal Mela sembari menyerahkan botol itu kepada Letha.
Letha menuangkan air putih ke telapak tangannya sebagai wadah. "Mel angkat kepalanya" Mela yang merasa lelah pun mengankat kepala Lisya secara paksa
Byurr
Letha menempelkan telapak tangannya tepat dimuka Lisya.
"Huh huh banjir banjir!"
"Nah bangun juga kan lo" ujar Mela terlampau kesal
"Kenapa? Ada apa?" tanya Lisya panik
"Lo emang kalo tidur gini ya? Susah banget kalo dibangunin!" dumel Nella terlampau kesal

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSALAN
Ficção AdolescenteAurella Allisya Damaldrich, gadis berparas cantik dengan hidup yang bisa dikatakan hampir sempurna, keluarga yang harmonis dan sangat berkecukupan, teman yang asik dan prestasinya yang bukan main-main. namun semua harus hilang ketika sebuah insiden...