11 - AGRA REVANO DIRGANTARA

468 48 66
                                    

"Dateng juga akhirnya"ucap pria yg bernama, Fero

Agra hanya memasang wajah datar dan mengabaikan omongan pria di hadapannya itu, "Udah siap kalah?"ucap Fero menyombongkan diri.

Agra yg mulai tertantang itupun langsung mendekati  pria tsb, sambil menyeringai kecil. Pria itupun melepas kacamata hitam yg sedari tadi ia kenakan

"Lo nyindir diri lo sendiri?"sahut Agra dingin

"Maksud lo apaan"

Agra pun menyeringai dan memalingkan wajah nya ke samping menatap teman-temannya yg ikut tertawa kecil, "Bukannya semua orang tau klo gw yg bakalan menang?"

"Yakin masih bisa ngomong diri lo pemenang? Waktu itu aja kalah ngelawan org misterius trus skrg lo masih bisa nyebut diri lo pemenang?"celetuk Fero sambil terkekeh kecil

Agra pun memasang kacamata hitam miliknya dan menyeringai kecil, "Liat ntar aja"ucapnya

"Jangan nangis ya bray klo ntar kalah"ucap Regan sambil menepuk bahu Fero yang langsung ditepis oleh pria itu

Setelah balap liar antara Agra dan Fero kini tinggal satu babak lagi mereka berdua bertemu di garis finish, yang berarti menentukan siapa pemenang di antara mereka berdua.

Fero akui memang skill nya tidak seberapa untuk melawan Agra namun hal itu tak membuat Fero jera untuk melawan pria tsb.

"ANJINGGG"gumam Fero keluar dari mobilnya saat melihat mobil Agra terlebih dahulu sampai di garis finish

Sorak suara penonton dan tepuk tangan bergema di area Sirkuit malam itu, betapa bangga nya penoton disana saat mengetahui bahwa Agra tetap menjadi pemenang di balap liar manapun, memang diakui semua orang skill Agra memang tak ada yg bisa menandingi.

Tak terkecuali, Kay.. hanya gadis itu yang bisa menyeimbangi skill yang Agra punya.

Agra dkk pun mendekat ke arah Fero dkk, lalu terkekeh kecil saat melihat amarah di wajah pria di hadapannya mereka.

"Sorry bro, tapi lo semua liat kan siapa yang menang? Semua penonton juga tau kok siapa yang MENANGGG"seru Malvin mendapat sorak suara dari penonton

"Saran gw sih jangan sok belagu bray jadi orang"ucap Regan mengingatkan Fero

"Tau dah, udah tau kalah mulu klo ngelawan bang Agra napa masih mau nyoba si"goda Ares mendapat kekehan dari teman-teman Agra

Fero hanya menatap mereka semua dengan tatapan marah bercampur kesal, "Udah stop stop"perintah Agra dan mendekati Fero

Agra pun bersedekap dada, "Gausa sok nantangin gw kalo skill lo aja masih di bawah gw"ucapnya

"Satu lagi, the winner will always be the winner"ucap Agra dingin sambil menyeringai dan menepuk bahu pria itu

"Cabut"perintah Agra sambil memakai kacamatanya dan keluar dari Area Sirkuit yang ramai itu.

***

"Dee"
"Iya?"sahut Kay menengok ke arah belakang menampakkan seorang pria baru saja menuruni anak tangga

"Paps mo ngambek ke kamu"ucap Gibran mendekati sang puteri yg tengah menonton netflix di ruang tengah

Gadis itu pun mengerutkan dahinya bingung, "Ngambek kenapa ih"ucap Kay

Gibran pun menghela nafas dan melirik ke arah Rhetta yg sedang sibuk membuat sesuatu, "Ada yang mau sok sok an ngambek dee, gara gara dia tau kamu balapan tp gak sama dia"ucap Rhetta terkekeh

Kay pun mengulum senyumnya, "Main sama cowo bisa, pas diajakin papah nya gabisa"sindir Gibran sambil terfokus ke arah tv

"Ih lagian yg sibuk tiap hari siapa?"
"Gatau"sahut Gibran sambil bersedekap dada

Rhetta hanya menggelengkan kepala melihat perdebatan kecil antara sang suami dan sang puteri, "Nih ya paps, kan bapak Gibran sendiri yg ngajakin balapan dari 3minggu yang lalu trus sampe sekarang yg sibuk trus siapa?"

"Siapa?"tanya Gibran
"Ya sapa lagi kalau bukan anda sendiri"

Gibran pun terkekeh, "Yaudah deh maaf, ya gimana dong lagi hectic bgtt ini deee di kantor"ucap Gibran sambil mengusap kepala sang puteri

"Emang lawan Dede siapa?? Cowo? Orang mana? Kuliah apa gimana dia dee? Terus siapa yang memang?"tanya Gibran tak henti hentinya

"PAPSSSSS!"pekik Kay
"APAAAA"

Rhetta lagi lagi menghela nafas panjang suami dan anak nya itu memang selalu heboh jika disatukan tak heran jika rumah sebesar ini selalu terasa ramai walau hanya ada Gibran dan Kay disatu ruangan.

"Satu satu apaa"
"Yaudah jelasin"ucap Gibran santai

"Dia cowo anak usakti yang menang udah jelas Dede lah skill dede kan kerenn"sombong Kay

Gibran pun menatap tajam sang puteri, "Namanya?"tanya Gibran

"Papah kenal kokk"
"Ya siapa dedeee"sahut Gibran tak sabar

Kay pun berdiri dari duduk nya, "Anak temen papah"jawab Kay sambil menaik turunkan alisnya

"Anak temen papah? emang ada anak temen papah yg kamu kenal?"sahut Gibran sambil mengingat-ingat siapa anak temannya yg bisa balap dan pernah ia kenalkan pada sang puteri

"Agra papahhhh"geram Kay karna melihat sang Papah tak kunjung ingat

"Hah? Ohhh jadi si Agra bisa balapan juga?"tanya Gibran mendapat anggukan oleh sang puteri

"Kerennn juga, kapan kapan ngajak Agra main ahh"gumam Gibran sambil tersenyum dan membayangkan

"Ihhh!!"ucap Kay tak terima
"Kok sama Agra?? Sama aku duluuu"

Rhetta dan Gibran pun terkekeh, "Ya sama Dede dulu abis itu baru sama Agra"timpa Rhetta

Gibran pun mengangguk, "Nah Iyaa, bener apa kata mamah tuu"ucapnya setuju

Kay pun memutar kedua bola matanya malas, dan mendekati sang Mamah. Rhetta tampak sibuk sedari tadi bolak balik dapur-ruang makan.

"Mams lagi buat apa sii? Kok dri tadi mondar mandir mulu"ucap Kay lelah melihat kegiatan Rhetta

"Ini lagi buat Cookies, jadi di siapin dlu semuanya"ucap Rhetta

"COOKIESSS??"pekik Kay membuat Gibran dan Rhetta di ruangan itu langsung menutup telinga mereka

"Deee suaranya ahh, gausa teriak teriak gitu apa deee"perintah Rhetta

"Sorry, yaudah sini Kay bantuin tapi harus buat banyakk biar stock cemilan di kamar Kay ada"pinta sang puteri

"Ya tergantung kalo bahannya cukup ya bisa banyak, kalo engga ya yaudah setengah dlu besok baru beli bahan baking lagi trus bikin ulang"ucap Rhetta

Kay dan Rhetta pun sangat fokus mengadon adonan Cookies, sesekali gadis itu mengeluh karna tak selesai selesai.

"Kapan masak nya siii, laperr"
"Yaa makan nasi Dee, itu udah siap semua dinner"sahut Rhetta sambil menaburkan choco chips ke adonan Cookies

"Gamau, maunya makan cookies"tolak Kay

Rhetta menggelengkan kepalanya, "Yaudah sabarr, ini bentar lagi cetak trus masukin oven jadi dehh"seru Rhetta sambil mencetak cookies yg akan dimasukkan ke oven.

***

Feedback nya jgn lupa!!
Thank you, love. 🖤

RACE TO LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang