52 - BALAPAN

195 25 96
                                    

***

"PENONTON SEMUA MANA SUARANYAAA!" seru salah satu panitia.

Suara ricuh dan teriakan penonton di area sirkuit terdengar jelas di seluruh area. Setelah sekian lama, akhirnya balapan dibuka juga!

"Motor lo udah siap Gra?"

"Udah."

"Cewe lo mana deh? Gak dateng-dateng perasaan." celetuk Malvin mengedarkan pandangannya.

"Eh bego!" ucap Regan menoyor kepala Malvin.

"Lo ngapain nyariin cewe orang, urus aja sono gebetan lo ngapa jadi ngurusin cewe orang dah."

"Yeeu, gw nanya doang apa salah nya sih!"

"Apapun yang keluar dari mulut lo selalu salah nyet" ucap Regan terkekeh.

Agra yang sedari tadi juga sadar pacarnya belum sampai pun ikut mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Saat ia hendak menghubungi sang kekasih, panitia area sudah mempersilahkan dirinya masuk ke dalam garis start.

"Giliran lo tuh."

"Mangatts ya boss! Gw yakin dah lo menang lagi anjirtt."

"Goodluck, Bang!"

"Gw duluan, kalo cewe gw dateng sebisa mungkin di sisi kalian semua! Jangan sampe dia sendirian." ucap Agra memakai helm fullface miliknya.

"Iya elah! Bulol banget heran."

"Kalian berdua mending ngaca dah, saran gw." timpa Kendra menatap Regan dan Ares.

Seperti biasanya, Agra lah pemenang di setiap balap motor maupun mobil. Saat lelaki itu menjalankan motornya mendekat ke arah segerombolan teman-temannya, ia sudah melihat sebuah motor yang juga mengarah ke arah dirinya.

"Udah gw bilang lo pasti menang lagi." ucap Malvin bertos dengan Agra, disusul oleh teman-teman yang lain.

"Mantapsss!"

"Gila gilaaa, traktir kaliii."

"Iya ntar." balas Agra lalu mendekat ke arah seseorang yang baru saja melepas helm fullface nya.

"Haii!"

"Haii"

"Sorry ya aku baru sampe, tadi ada urusan bentar jadi agak ngaret deh dateng nya."

"Gapapa, yang penting kamu nya udah sampe sini." ucap Agra mengelus pucuk kepala sang kekasih.

"AH ANJIRRT! PACARAN MULU."

"IRI AJA SI BANGSAT." timpa Regan

"Au dah, iri benerr heran gw" ucap Kendra terkekeh di susul oleh semuanya.

"Rese lo semua."

Suara tepuk tangan terdengar di telinga Agra dkk, menampakkan seorang laki-laki, Fero. Ya, lelaki itu kini berdiri di depan segerombolan teman-teman Agra, membuat mereka semua menatap bingung ke arah Fero.

RACE TO LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang