44 - TUHAN MAHA BAIK

161 25 77
                                    

read this chapter with an open heart🤍

Sesungguhnya bagian terindah dalam hidup ini adalah saat kita bisa berbagi hal positif, kebaikan, dan kebahagiaan dengan orang lain — Race to love.

***

Kay, gadis yang selalu punya banyak cara untuk membahagiakan orang di sekitarnya. Jujur, gadis itu tak hanya cantik rupa, tapi cantik juga hatinya. Tak banyak orang tahu tentang kebaikan gadis itu, karna dirinya rasa kebaikannya cukup ia dan Tuhan yang tahu.

"Kok ke panti jompo?" tanya Agra. "Masuk dulu, semuanya udah nunggu di dalem!"

Agra pun mengangguk, mengikuti langkah kemana gadis itu pergi, sesampainya di sebuah belakang tempat panti yang di sebuat dengan taman, gadis itu lngsung menyapa, wanita-wanita serta pria-pria yang sudah berumur sekitar 50-60 th. "Hallo, semuanya!" sapa Kay sambil melambaikan tangannya.

"Hallo!" seru wanita serta pria tua disana. "Hari ini aku bawa temen aku, gapapa kan? Dia mau main bareng juga sama kakek dan nenek!"

"Gapapa doongg!" balas semua kakek dan nenek sambil tersenyum manis pada gadis itu.

Saat Kay selesai bicara, tak lama segerombolan suara lelaki menggema di seluruh taman belakang. Ya, suara segerombolan tadi ialah suara teman-teman Agra beserta, teman-teman Kay tak lupa Gyan.

"YUHUUUUU, COWO COWO GANTENG DATENGGG!!" seru Malvin heboh, sambil mendekat ke arah kedua orang itu.

Kay pun menatap kedatangan teman teman Agra dan teman temannya. Memang hal ini sudah Kay rencanakan dari seminggu yang lalu dari ia masih dirawat di rs.

Kini, mereka semua tengah mengobrol, bercanda, dan ada juga yang mengajak bermain para lansia. Sama hal nya dengan semua orang, Kay pun sedang mengajak ngobrol beberapa lansia sambil sesekali tertawa karna candaan mereka. "Jadi sebenernya ipin tuh kenapa gak punya rambut? Dari aku kecil sampe aku udah gede, rambut ipin gak numbuh-numbuh apalagi mereka masih tetep tk, apa gak cape?" ujarnya mengundang gelak tawa para lansia disana.

Agra yang melihat interaksi gadis itu kepada lansia hanya bisa mengulum senyum, sampai akhirnya senyum itu lepas juga. Merasa betah melihat kegiatan gadis itu bersama dengan para lansia, akhirnya ia memutuskan untuk duduk untuk melihat kegiatan gadis itu lebih intens.

"AKU BISA SULAP LOH!" seru gadis itu mendapat tatapan dan senyuman dari semua lansia yang berada di dekatnya.

"Nggak percaya nih? Oke! Aku bakalan tunjukin ke kalian semua. Kalian lagi mau apa?"

"Mau topi!" ucap salah satu lansia muda.

TARAAA

Sebuah topi muncul dari belakang kepala lansia itu, saat diketahui topi itu datang dari mana, semua nya tertawa terbahak-bahak. Sama hal nya dengan Lelaki yang sedang duduk di ujung sana, melihat kerja keras gadis itu untuk membuat mereka semua tersenyum.

"Ohh jadi dibantuin?" celetuk salah satu lansia saat mengetahui ada Zira di belakang sana yang memberikan topi pada Kay.

"Aku cuman disuruh doang kok, aku disuruh dia tuh!" adu Zira sambil menunjuk ke arah Kay, membuat gadis itu ikut terkekeh.

Cekrek

Cekrek

Suara jepretan terdengar di telinga Agra, saat Agra melirik ke sekitar taman. Akhirnya, ia menemukan seorang lelaki yang sedang memotret Kay dengan kamera di tangannya, hal itu juga sukses membuat Agra kesal.

RACE TO LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang