61 - AKU, KAMU & AKHIR

155 24 73
                                    

61 - AKU, KAMU & AKHIR

"Kamu seperti bab yang rusak dari cerita favoritku," — RACE TO LOVE

***

DUA orang yang sedang berpelukan di teras rumah diiringi dengan canda dan tawa, tak luput dari penglihatan lelaki yang baru saja turun dari motornya. "Gw minta maaf ya, waktu di acara camping kemaren bikin lo gak nyaman." ucap Gyan tak enak hati.

"Santai, kaya sama siapa aja. Lagian, wajar kali lo suka sama gw. Gw kan cantik," ucap Kay percaya diri.

"Males nih gw kalo kelakuan lo gini."

Keduanya terkekeh geli, "Gw mau minta maaf juga sama cowo lo, tapi belom sempet. Gw padahal cuman mau ngungkapin doang gak ada niat buat rebut lo. Lagian gw tau kali lo gak bakalan suka sama gw," ucap Gyan disetujui oleh gadis itu.

Tak lama, pandangan keduanya tertuju pada luar pager rumah. Agra, lelaki itu berdiri di bawah rintik hujan yang kini mulai deras. Gyan yang sadar dengan tatapan dari Agra, langsung berpamitan untuk pulang.

"Gw cabut aja deh, cowo lo serem anjing." ujar Gyan bergidik ngeri.

"Sejak kapan deh dia berdiri disitu," gumam Kay menatap sang kekasih.

Gyan dan Kay berjalan ke arah Pager untuk menemui lelaki itu dan Gyan untuk meminta maaf pada Agra serta berpamitan. Tapi sesaat Gyan hendak memulai obrolan, Agra langsung menghentikannya. "Gw mau ngobrol berdua sama Kay," tegas Agra yang langsung dipahami oleh Gyan.

"Kay gw cabut duluan," pamit Gyan mendapat anggukan.

Setelah kepergian Gyan, gadis itu mengajak sang kekasih untuk masuk ke dalam rumah karna badan lelaki itu sudah mulai basah akibat rintik hujan. "Ayo masuk, kamu udah basah banget itu." ajaknya.

DIBAWAH rintik hujan, keduanya saling berpandangan. Tak ada yang mengeluarkan suara sebelum akhirnya suara petir terdengar menggelegar disana. Membuat Agra sedikit meringis. Kay menatap lelaki itu bingung, karna sedari kedatangan lelaki itu — Agra tidak mengubris omongannya.

"Kamu beda banget akhir akhir ini, kenapa?" tanya Agra.

"Beda gimana?"

"Kamu kaya lagi nyembunyiin sesuatu dari aku,"

"Sembunyiin sesuatu?"

"Kamu juga akhir akhir ini suka tiba tiba cabut kalo kita lagi jalan bareng. Atau bahkan bilangnya bisa jalan tapi tiba tiba ngasih tau kalo gak jadi lah gak bisa lah dan berbagai alasan." ucap Agra menatap sang kekasih tanpa ekspresi.

"Perasaan kamu aja kali, aku emang ada urusan waktu itu."

"Sesering itu?"

"Iya."

"Urusan apa?"

"Kamu gak perlu tau, Gra."

"Urusan boong sama aku? Iya?" ucap Agra membuat suasana keduanya semakin lama semakin berbeda.

"Maksud kamu apa sih, aku gak ngerti."

RACE TO LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang