5

7.4K 994 10
                                    

Milkha yang menerima hadiah itu sangat senang, di dalam pikirannya ia memikirkan cara untuk memodifikasi barang-barang tersebut. Semakin malam semakin ramai, di luar istana terdapat sebuah bazar, kembang api pun di luncurkan. Kembang api di luncurkan sebagai tanda kelahiran seorang bayi di anggota kerajaan, bukan hanya di Kerajaan Techno saja tapi seluruhnya.

Di dalam kamarnya Milkha banyak bertumpuk hadiah dari para raja, ratu mentri, ilmuan, seluruh rakyat hingga sampai pada prajurit juga dayang.

'Banyak banget hadiahnya, huh seandainya aku bisa berjalan menggunakan tubuh mungil ini, sudah pasti semua hadiah ini sudah masuk kedalam gelang ku'

"Sayang tidur dong ibu sudah lelah, apa kamu tidak lelah hmm?" ucap Veneliz lembut.

"Ibu biar aku saja yang menemani Milkha, ibu istirahat saja tidak usah khawatir bu, disini juga banyak pelayan dan prajurit" ucap Arvind.

"Baiklah ibu istirahat, jaga adik mu ya" ucap Veneliz. Arvind hanya menganggukkan kepalanya. Lalu ia mengambil alih Milkha dari gendongan ibunya.

"Milkha kenapa kau tidak tidur hmm? Kau memikirkan apa?" tanya lembut Arvind.

'Hadiah! Aku mau hadiah ku ka' rengek Milkha tentu saja yang terdengar adalah ocehan bayi.

"Kau mau hadiah mu? Besok kita buka ya, sekarang sudah malam oke?" ucap Arvind mengerti.

'Kau mengerti ka?' oceh Milkha lagi. Arvind tak menghiraukan ocehan adiknya. Ia mengayunkan Milkha dalam gendongannya sesekali mengelus puncak kepala Milkha lembut. Milkha yang merasa kehangatan juga kelembutan pun perlahan tertidur lelap. Arvind yang melihat adiknya tertidur segera meletakkannya di box bayi nya. Lalu ia menekankan sebuah tombol, dan tak lama muncul sebuah barrier pelindung. Barrier itu dapat melindungi dari serangan apa pun, bahkan nyamuk saja tidak bisa melewatinya. Arvind melangkah keluar.

"Kalian istirahat saja sana" ucap nya pada pelayan yang berdiri disana. Sebelum mereka menjawab sudah di balas oleh Arvind.

"Aku tidak terima penolakan" lanjutnya.

"Baik pangeran" ucap para pelayan seraya membungkukkan badan lalu segera pergi. Arvind berjalan menuju tempat tidur di samping box bayi.

Esok paginya setelah Milkha bangun, Arvind menepati janjinya untuk membuka semua kado di sana. Binar bahagia terlihat di mata adiknya.

"Milkha kakak akan membuat satu kamar untuk menyimpan hadiah mu ini ya, kau dapat memakainya saat kau sudah besar" ucap Arvind sambil mengendong Milkha, hadiahnya di buka oleh para pelayan.

"Setelah semua terbuka, kalian siapkan satu kamar yang luas, kamar itu akan menjadi tempat penyimpanan kado ulang tahun Milkha, susun dengan rapi dan juga setiap tahun jika Milkha mendapatkan kado lagi kalian harus menyimpannya di sana" ucap Arvind.

"Baik pangeran" ucap mereka. Total pelayan itu 10 orang. Setiap tahun nya Milkha selalu mendapat kado dan selalu di simpan di kamar itu.

***
Tak terasa dua tahun telah terlewati, selama satu tahun Arvind akan tidur menemani adiknya, namun setelah Milkha berusia dua tahun Milkha mulai tidur sendiri, Arvind hanya akan menemani adiknya sampai tertidur setelah itu ia kembali ke kamarnya.

Usia Milkha memang baru berusia 2 tahun tetapi kepintarannya sudah sangat terlihat. Milkha sangat suka membaca buku, ia selalu di temani oleh para pelayannya. Ia akan membaca buku di perpustakaan kerajaan. Sehari ia dapat menghabiskan 10 buku, tentu saja para pelayan hanya memberikan buku cerita. Saat ini buku cerita itu sudah habis terbaca semua. Ia pun hendak pergi menemui ayahnya. Sesampainya Milkha di ruang singgasana, prajurit segera mengumumkan kedatangannya.

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang