Milkha sedang bersiap untuk menghadiri pesta, sebelum memasuki aula istana ia harus menyambut para putri kerajaan dan bangsawan lain di ruang sebelah aula, bisa di bilang girl's time. Di sini para putri akan saling bercengkrama satu sama lain dan mendiskusikan apa yang harus di tampilkan saat acara hiburan nanti.
Dan disini lah Milkha duduk di ujung meja yang panjang sedangkan di sisi meja lain banyak sekali para putri yang duduk dan yang baru datang.
Milkha menutup wajah cantiknya dengan cadar, sehingga membuat persepsi orang tentangnya sangat buruk. Milkha sadar hal itu saat dia memasuki ruangan itu.
Nathan dan para ilmuan lain melaksanakan tugas yang di berikan Milkha. Mereka membagikan gelang itu kepada prajurit istana dan dayang terlebih dahulu. Mereka harus melepaskan jas kebanggaan ilmuan untuk sementara, karena istana sedang ramai dan mereka tak ingin penyamaran putri mereka terbongkar. Ciri khas dari mereka adalah memakai pin kerajaan, gambarnya Istana Techno namun lambangnya M, yang melambangkan bahwa mereka bawahan Milkha. Mereka akan memakai pin jika sedang berada di luar atau sedang menjalankan tugas, yang tau arti dari pin tentu saja orang-orangnya Milkha. Sehingga para prajurit tidak curiga jika mereka membagikan barang itu. Pin yang di buat Milkha sangat khusus tidak bisa di tiru oleh orang sembarangan. Ya tentu saja bahan dan pembuatannya saja sangat berbeda, dan jika itu di palsukan akan terlihat sangat jelas. Nathan dan yang lainnya sudah selesai membagikannya, sekarang Nathan sedang menghampiri Milkha untuk melapor.
"Putri kenapa kau tidak melepas cadar mu itu? Apa kau malu dengan wajah jelek mu?" tanya Aurelia, Putri Bangsawan Areli. Tetapi Milkha hanya tersenyum walaupun tertutup cadar, terlihat dari matanya yang menyipit dan pipinya yang tertarik.
"Saudara Aurelia bukankah terlalu lancang bagimu untuk berbicara seperti itu pada Putri Kerajaan Techno?" ucap Callania Cerra, Putri White Kingdom.
"Tidak apa Callania aku tak masalah akan hal itu" ucap Milkha.
"Mana bisa begitu Milkha, aku saja sebagai sepupu mu merasa tersinggung, bagaimana bisa kau santai begitu?" ucap
"Sepupu?" ucap Aurelia.
"Oh kau tidak tau? White Kingdom dan Gold Kingdom adalah sepupu Raja Calvin, kami satu kakek, oh bahkan Skylos Kingdom juga sepupunya, siapa kau yang berani menghina saudara ku? Kau hanya putri bangsawan kecil tetapi kau berani berbuat seperti itu pada putri kerajaan? Wah kau bisa kena sanksi kau tau?" ucap Callania sarkas.
"Sudahlah hentikan Callania aku sungguh tak apa" ucap Milkha polos.
"Lihat saja kau nanti" batin Milkha, sedangkan Rubbi sudah geram dari tadi, iya tentu saja putrinya sangat cantik bahkan kecantikannya dapat membelah dunia.
"Tapi..." ucap Callania terpotong, ia tak Terima jika sepupunya di katai buruk rupa, padahal jelas-jelas Milkha sangat cantik.
"Sudahlah saudaraku tenangkan dirimu, Milkha saja tidak mempermasalahkannya bukan?" ucap Celinera Veryn, Putri Gold Kingdom lembut.
"Silakan di makan hidangannya, aku minta maaf atas kejadian tidak enak ini" ucap Milkha lembut dengan sedikit menundukkan kepalanya dan senyum yang terus terpatri di wajahnya, tetapi tangannya di bawah meja sudah terkepal.
Rubbi yang paham dengan situasi itu segera memberi Milkha permen apel yang dulu pernah di buat oleh Milkha dan di bagikan dengan seluruh penghuni istana.
Rubbi menepuk pundak Milkha dan mengarahkan tangannya ke hadapan Milkha. Milkha yang melihat permen di tangan Rubbi segera mengambilnya dan membukanya bungkusnya lalu di masukan ke dalam mulutnya. Rasa manis apel berpadu dengan asem segar dari jeruk membuatnya sedikit rileks. Perlahan tangannya yang semula terkepal sudah mengendur.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Technology (END) ✅
FantasyTahap revisi tandai jika ada typo🙏🏻🥰 Budayakan follow sebelum membaca😊 jgn lupa tinggalkan jejak 😊 Kayla Agatha Aquila seorang jenius, ia adalah ilmuan dalam bidang teknologi. Berbagai macam alat modern berasal darinya. Hingga suatu ketika seor...