Pagi ini Milkha akan bersiap kembali ke kerajaan, setelah menyelesaikan ritual mandinya, ia akan sarapan bersama dengan paman dan bibi juga para sepupunya.
Milkha berjalan menyusuri istana hingga tiba pada ruang makan. Saat ini semua sudah berkumpul di meja makan. Milkha masuk dengan anggun.
"Maaf aku terlambat"
"Tak apa nak, mari duduk di samping bibimu"
Mikha hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu berjalan menuju meja makan. Setelah ia duduk barulah mereka akan mulai makan. Seperti biasa Daniel dan Liberto akan berlomba mengisi piring Milkha sampai menggunung.
"Hei kalian berdua hentikan!"
Seketika mereka terdiam dengan tangan Daniel yang terhenti di atas piring Milkha sedangkan Liberto terhenti saat mengambil makanan untuk Milkha.
"Ah kenapa harus berhenti, kau akan berperang maka kau harus makan yang banyak" celetuk Liberto yang sudah kembali sadar dan meletakan makanan di atas piring Milkha.
"Perang? Dengan kerajaan mana?"
"Red Fire ayah"
"Oh Red Fire ayah kira sudah selesai"
"Tidak paman, mereka hanya berhenti sementara, karena raja mereka sakit, sedangkan pangeran kedua tidak ada di istana jadi tidak ada yang mempimpin peperangan"
"Komandan pasukan bisa melakukan itu kan?"
"Ayah ini bagaimana, tidakkah ayah tahu bahwa tidak akan ada yang berani bergerak di bawah kepemimpinan Raja Rangga" ucap Daniel sambil memakan makanannya.
"Ah benar ayah lupa dia sangat kejam, ku rasa Miguel lebih pantas menjadi raja"
"Sayang saat kau kembali bawa beberapa tanaman obat ya, bibi tahu kau akan membutuhkan itu nanti"
"Ah kau sangat baik bibi, aku menyayangimu" ucap Milkha sambil memeluk bibinya.
"Uh ibu tak pernah semanis itu padaku" ucap Daniel dan Liberto serempak, lalu mereka saling pandang untuk sesaat, dengan cepat mereka memalingkan wajahnya, dengan tangan bersedekap dada bibir mereka maju beberapa senti.
"Lihat anak kesayangan mu itu Yizhar bertingkah seperti orang bodoh" ucap Arumi.
"Dia putra mu juga Arumi"
Setelah perdebatan itu, mereka kembli makan dengan tenang. Setelah itu Liberto dan Daniel mengantar Milkha ke kebun mereka. Milkha bebas mengambil tanaman obat mana pun sebanyak apa pun yang dia butuhkan. Setelah di izinkan tentu saja Milkha akan memanfaatkan semua itu, ia memetik hampir semua tanaman obat dalam jumlah yang terbilang lumayan banyak. Akhirnya Daniel memutuskan untuk membawa itu dengan kereta lain, total kereta yang di bawa Milkha berjumlah 2 kereta.
Setelah berpamitan Milkha segera pergi dari Skylos dengan dikawal prajurit 10 orang tidak terhitung prajurit Milkha. Mereka sampai di perbatasan Kerajaan Techno setengah hari perjalanan. Mereka beristirahat sejenak di sana lalu melanjutkan perjalan.
***
Setelah tiba di istana, Milkha segera pergi ke ruang penelitan."Dengar semuanya, dalam 2 minggu kedepan kita akan berperang dengan Red Fire, aku minta kalian buatkan pil obat untuk mengembalikan stamina, pil penyembuhan, pil anti rasa sakit dan juga siapkan obat-obatan luar lainnya, kalian kordinasikan dengan para dokter dan tabib, harus selesai sebelum perang di mulai" ucap Milkha memberi perintah lalu langsung di kerjakan oleh mereka.
Setelahnya Milkha mengecek jantung kerajaan dan ternyata itu masih stabil.
"Tanam juga tanaman obat yang ku bawa" perintah Milkha pada Mikhael.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Technology (END) ✅
FantasyTahap revisi tandai jika ada typo🙏🏻🥰 Budayakan follow sebelum membaca😊 jgn lupa tinggalkan jejak 😊 Kayla Agatha Aquila seorang jenius, ia adalah ilmuan dalam bidang teknologi. Berbagai macam alat modern berasal darinya. Hingga suatu ketika seor...