46

883 110 17
                                    

Pagi ini Milkha sudah bersiap untuk pergi ke Kerajaan Aquila, terjadi masalah di sana. Kapal-kapal untuk mengangkut barang ke kerajaan lain di rampok oleh bajak laut. Hal ini baru terjadi kemarin malam, biasanya hal ini tidak pernah terjadi.

Ia berjalan dengan terburu-buru hingga tidak memperhatikan sekitarnya. Ia melewati orang tuanya begitu saja. Calvin dan Veneliz terdiam di tempatnya. Ia juga mengabaikan dan melewati kakaknya yang sudah memanggilnya sejak tadi.

Sebenarnya ia bisa teleportasi tapi butuh banyak tenaga, jika membuat lingkaran sihir harus ada dua lingkaran sementara Callania tidak bisa menggunakan lingkaran sihir. Satu-satunya cara adalah portal, hari ini adalah waktunya portal terbuka setelah kemarin tertutup.

"Qila kau akan kemana?" ucap Fedrick dengan mengejar Milkha.

"Pergi"

"Sepagi ini? Kau akan kemana? Ayo sarapan dulu" ucapnya yang berhenti.

Milkha juga berhenti dan membalikkan badannya, "Tidak sempat aku harus pergi sekarang" ucapnya lalu berjalan kembali.

"Aku ikut" ucapnya dengan menyusul Milkha.

Mereka melewati gerbang, Xavier juga ikut dengan Milkha. Mereka begitu fokus hingga tidak memperhatikan Dirga yang baru saja tiba. Ia datang ke istana hari ini karena ia merasa bersalah pada Milkha.

Saat sampai di gerbang istana, ia melihat Milkha keluar dengan terburu-buru. Belum sempat ia memanggilnya, Fedrick keluar menyusul Milkha dengan berteriak memanggil Milkha dengan nama lain?

Tanpa menunggu lagi, segera Dirga mengikuti mereka. Saat sampai di depan portal, Milkha menggandeng tangan Fedrick dan masuk ke portal. Dirga melihat Milkha yang menggandeng tangan Fedrick, namun mereka sudah masuk ke portal lebih dulu dan saat ia ingin masuk, portal telah tertutup.

"Sial! Kemana mereka pergi dengan terburu-buru? Sepertinya aku akan menunggu beberapa jam lagi saat portal kembali terbuka"

Portal terbuka dua kali untuk pergi dan pulang setelahnya akan tertutup lagi dan terbuka lagi lusa.

Mereka tiba di ibukota Aquila, segera Milkha pergi ke istana. Setelah sampai di gerbang istana, penjaga gerbang segera membuka gerbangnya dan memberi hormat pada ratu mereka.

"Salam Yang Mulia Ratu, selamat datang kembali"

"Ya, dimana Dean?"

"Jenderal sedang berada di dermaga, Yang Mulia Ratu"

"Bagaimana dengan Callania?"

"Putri ada di dalam, Yang Mulia Ratu"

Segera Milkha pergi kedalam di ikuti oleh Fedrick. Menyusuri lorong demi lorong, Fedrick tampak terpesona dengan interior istana ini, interiornya berbeda dengan kerajaan sebelumnya. Jika di Kerajaan Techno penuh dengan interior teknologi canggih, maka di Kerajaan Aquila sangat bersinar dan berkelap-kelip seperti bintang.

Milkha menghampiri Callania yang sedang berkutat dengan berkas di meja dekat singgasana. Segera Milkha duduk di singgasananya.

"Milkha akhirnya kau datang— ah bukan, Yang Mulia Ratu akhirnya anda kembali. Bagaimana ini Yang Mulia, aku tidak tahu kenapa bajak laut itu tiba-tiba muncul di sini"

"Callania pertama yang harus kau lakukan adalah tenang jelaskan secara perlahan, lalu yang kedua aku ini sepupu mu tidak usah memanggil ku begitu"

"Tapi kau Ratu negeri ini, aku bisa mati terbakar jika seseorang mendengar aku memanggil mu begitu santai"

"Tidak akan Callania, kau tenang saja. Jadi jelaskan perlahan"

"Kemarin malam, kapal akan berangkat untuk mengantar barang seperti biasa. Dari pagi hingga sore tidak ada masalah, tapi saat menjelang malam dan kapal sudah berada di tengah perbatasan kelompok bajak laut menyerang awak kapal dan nahkoda. Bahkan semua barang yang di bawa mereka juga di ambil tidak bersisa"

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang