Sudah dua hari Milkha berada di Kerajaan Aquila. Callania selain merawatnya ia juga mengurus istana ini dengan baik. Cukup lama baginya untuk memulihkan kondisinya.
Semenjak perang berakhir ia harusnya bermeditasi untuk memulihkan energinya, namun ia paksakan untuk kembali ke Kerajaan Techno. Setelah sampai sana ia juga harus pergi Kerajaan Demon.
Waktu perjalanan saja sudah cukup menguras energinya, di tambah ia harus menarik seluruh kekuatan Gianka dan memindahkannya pada Eltara, lalu melakukan teleportasi. Itu benar-benar melelahkan dan menguras energi.
Untungnya di kerajaannya banyak energi kehidupan terutama jantung kehidupan. Kekuatan pulih dengan cepat dalam waktu dua hari.
Saat ini ia sedang duduk di singgasana megah miliknya. Jika berbicara tentang Gianka ia baru ingat jika ia harus menyimpan porselen itu di tempat yang aman.
Penatuan Rouen menghampiri Milkha dengan membawa kotak kayu ukuran sedang, kira-kira ukurannya cukup untuk satu porselen. Kotak kayu ini juga bukan kotak kayu biasa. Kotak kayu ini sudah di lapisi sihir terkuat. Penatua Rouen menyerahkan kotak kayu itu pada Milkha.
"Salam yang mulia, saya kesini membawakan barang yang Anda minta"
"Biar ku lihat"
Milkha melihat kotak kayu itu dan tersenyum puas. Ini seperti keinginannya, lapisan sihirnya sangat kuat. Milkha membuka kotak itu dan meletakkan porselen di dalamnya. Lalu ia menutup kotak itu. Ia juga memantrai kotak itu, ia menyegel kotak itu.
Lapisan sihir pada kotak itu untuk mencegah seseorang mencurinya. Orang yang mencurinya akan langsung mati saat memegang kotak itu. Sedangkan Milkha menyegelnya agar kotak itu tidak bisa terbuka oleh siapapun, kecuali Milkha sendiri yang membukanya.
Milkha menyerahkan kotak itu pada Penatua Rouen yang langsung di Terima oleh Penatua Rouen. Gambar segel dengan ukiran rumit pada kotak itu bersinar dalam sekejap lalu meredup.
"Simpan kotak itu di museum Penatua Rouen"
"Baik yang mulia"
Melihat raut wajah ragu pada Penatua Rouen membuat Milkha penasaran.
"Ada apa?"
"Hmm begini yang mulia, sebenarnya apa isi dari porselen itu?"
"Kekuatan demon milik Gianka lebih tepatnya dendamnya. Maka dari itu aku menyuruh mu membuat kotak yang sudah di lapisi sihir. Selain untuk mencegah pencuri tetapi dapat menahan kekuatannya"
"Tentu kau tahu jika kekuatan dendam Gianka di pakai oleh orang tidak bertanggung jawab, dia akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya"
"Saya mengerti yang mulia, saya akan menjaga kotak ini dengan baik. Saya sudah menyiapkan lemari kaca yang sudah lapisi sihir. Jadi anda jangan khawatir"
Milkha hanya menganggukkan kepalanya, lalu Penatua Rouen segera pergi menyimpan kotak itu. Ia memanggil Callania ke ruang singgasananya. Setelah Callania datang ia memberitahu jika ia akan kembali. Ia harus menemui seseorang.
Milkha pergi ke ruang rahasia di kamarnya, di sana juga terdapat portal. Tapi hanya ia yang bisa keluar masuk portal itu. Ia masuk ke portal itu dan sampai di ibukota Spring Ice Kingdom. Segera ia pergi ke istana dengan teleportasi.
Bruk
Milkha jatuh, teleportasinya masih belum mulus mungkin ia harus banyak berlatih.
"Aku jatuh tapi kok ga sakit ya?"
"Ya tentu saja tidak sakit, tapi aku yang sakit"
Mendengar suara seseorang membuat Milkha menoleh pada suara itu. Dan asal suara itu ternyata ada di bawahnya. Ia melihat wajah tampan yang sangat di rindukannya. Ia tersenyum manis tanpa ada niat untuk bangun dari sana. Ia memeluk pria itu, iya Dirga ia memeluk tunangannya dengan erat, Dirga pun melakukan hal yang sama ia memeluk tunangannya. Mereka saling melepaskan rindu untuk sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess Technology (END) ✅
FantasyTahap revisi tandai jika ada typo🙏🏻🥰 Budayakan follow sebelum membaca😊 jgn lupa tinggalkan jejak 😊 Kayla Agatha Aquila seorang jenius, ia adalah ilmuan dalam bidang teknologi. Berbagai macam alat modern berasal darinya. Hingga suatu ketika seor...