53

685 83 0
                                    

"Satu hari menjadi ratu apanya? Ini sama saja dengan menjadi ratu di istana ku. Tradisi macam apa ini, huft... melelahkan"

"Bagaimana bisa dia menumpuk pekerjaannya seperti ini?!"

"Padahal dia setiap hari ada di ruangan ini"

"Dasar kakak kurang ajar, sepertinya dia tau aku akan menikah sehingga ia sengaja menumpuknya agar dia bisa berjalan-jalan dan bersantai"

Milkha terus saja menggerutu namun tetap mengerjakan pekerjaannya. Rubby hanya diam di bawah singgasana menunggu Milkha.

"Yang Mulia Ratu, apa anda ingin istirahat sejenak?"

"Ah.... sepertinya aku butuh itu"

"Apa yang anda inginkan Yang Mulia Ratu?"

"Ayo kita laboratorium" ajak Milkha dan berjalan lebih dulu.

"Putri, hmm maksudku Yang Mulia Ratu, apakah anda yakin akan meninggalkan semua ilmuan itu di sini?"

"Santai saja Rubby, aku sudah berkali-kali mengatakan aku menganggap mu sebagai adik ku"

"Terimakasih putri tapi itu tidak pantas, hamba hanya seorang pelayan putri, tidak untuk menjadi seorang adik anda"

"Pernikahan ku tinggal menghitung hari Rubby, aku akan meninggalkan mereka semua disini. Karena kerajaan ini adalah pusatnya. Teknologi di istana ku tidak akan banyak terpakai disana, itu sebabnya aku menyerahkan semua ini pada kakak ku yang payah itu"

"Putri aku senang menjadi pelayan mu, ketika Anda akan menikah, aku kan tinggal di sini"

"Tidak Rubby, kau tidak akan tinggal disini"

"Lalu hamba akan ikut dengan anda putri" ucap Rubby menghentikan langkahnya dan menundukkan kepalanya.

"Tidak Rubby, kau akan di bebas tugaskan. Kau dapat hidup sesuai dengan keinginan mu dan mencari cintamu"

"Putri.... " ucap Rubby dengan haru.

Pelayan memang tidak boleh menikah, mereka bisa menikah jika mereka bukan seorang pelayan istana lagi. Mereka akan bebas jika umur mereka tak lagi sanggup untuk menjadi pelayan istana.

Biasa kita sebut pensiun, atau jika pelayan itu sendiri memilih mundur dengan syarat mereka bukan lagi warga Kerajaan Techno. Mereka akan di asingkan dan di jaga ketat di suatu wilayah desa kecil, anggap saja seperti desa buangan.

"Putri apakah hamba tidak berguna lagi? Hingga hamba di kembalikan seperti ini putri? "

"Kau sangat berharga Rubby, kau pelayan setia ku, kau dapat tinggal dimana pun kau mau" ucap Milkha menepuk pelan pundak Rubby.

"Tidak putri, hamba akan menikah namun hamba akan tetap menjadi pelayan anda putri"

"Kau memang keras kepala Rubby"

Mereka tiba di laboratorium, semua langsung memberi salam pada Milkha.

"Salam yang Mulia Ratu"

"Iya, bangun lah. Apa yang sedang kalian kerjakan?"

"Sepatu roket ini masih perlu di revisi Yang Mulia Ratu"

"Revisi? Bukankah sudah di jual di pasaran dua minggu lalu?"

"Itu benar Yang Mulia, namun kemarin Nathaniel tidak bisa mengendalikan laju sepatu roket ini, jadi kami menariknya kembali"

"Lalu ini adalah yang sudah di revisi, kami akan kembalikan pada rakyat yang sudah membeli sepatu roket ini nanti Yang Mulia"

"Baik, ah aku ingin mencoba sepatu ini"

"Silakan Yang Mulia" ucap Niels.

Milkha mengganti bajunya dengan sihirnya, ia mengganti gaun ratu yang besar menjadi gaun yang biasa ia gunakan agar dapat mempermudahnya.

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang