52

1.5K 151 22
                                    

Sementara Fedrick dan Callania berkeliling pasar. Mereka menikmati waktu mereka layaknya seorang kekasih. Mereka tidak tahu jika keluarga besar mereka sedang berunding untuk membicarakan tentang pernikahan keduanya.

Setelah mereka berunding, mereka kembali ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat. Di kamar Rubby menghampiri Milkha.

"Putri"

"Ada apa Rubby?" tanyanya sambil melepaskan perhiasan di tubuhnya.

"Baju pengantin anda sudah tiba siang tadi. Saya sudah menggantungnya di lemari anda putri"

"Apakah dua-duanya sudah jadi?"

"Benar putri, mereka datang bersamaan dengan sepatu pengantin yang lainnya" ucapnya lalu berjalan menuju lemari yang terkunci.

"Lalu ini, Yang Mulia Ratu Vanessa memberikan ini saat anda mandi tadi pagi" lanjutnya dengan memberikan set perhiasan keluarga kerajaan.

"Oh terima kasih" ucapnya menerima set perhiasan itu dan membukanya.

Setelah melihat set perhiasan itu ia menutupnya kembali dan menyimpannya.

"Set perhiasan yg cantik" ucapnya dengan perlahan meletakkan set perhiasan itu di lemari dan mengunci lemarinya.

"Aku akan mandi"

"Saya akan siapkan airnya" ucap Rubby lalu segera pergi menyiapkan airnya.

Tak lama kemudian Rubby kembali dan Milkha segera membersihkan diri. Malam berlalu dengan sukacita. Termasuk Fedrick dan Callania.

Seperti saat ini Callania sedang duduk di depan jendela kamarnya dengan wajah berseri. Ia terus tersenyum sejak tiba di kamarnya.

"Putri anda terlihat senang, apakah putra mahkota membuatmu bahagia malam ini?"

"Iya" ucapnya tanpa sadar.

"Wah benarkah putri? Iya sih pangeran memang baik dan juga tampan. Sangat cocok dengan mu"

"Aku berharap anda akan menikah dengan putra mahkota"

"Ya aku juga" ucapnya tanpa sadar.

"Eh?" ucapnya sontak ia tersadar dengan wajah yang memerah.

"Ah putri kau melamunkan putra mahkota?" ucap pelayan Callania menggoda tuannya.

"Tidak, sudah lah aku akan pergi tidur" kilahnya lalu segera pergi tidur.

***

Pagi harinya ketika mereka semua sedang makan bersama, William membicarakan pertunangan Fedrick dengan Callania.

"Fedrick ayah, berencana untuk mentunangkan mu dengan Callania. Bagaimana menurut mu?"

"Apa? Ayah serius? Apa ayah sudah tanya pada Callania?"

"Callania bagaimana menurut mu?"

"Aku bagaimana Fedrick saja yang mulia"

"Nak Fedrick itu orang yang tepat yang bisa menjaga mu dengan baik. Saudari sudah akan menikah semua. Milkha sebentar lagi akan menikah dengan Dirga, lalu Celinera sudah bertunangan dengan Eltara. Ibu yakin dia akan menjadi sosok suami yang baik untuk mu" ucap Velicia pada putri cantiknya.

Saat mendengar perkataan ibunya, Callania hanya bisa melirik pada Fedrick. Fedrick yang mengerti pun segera angkat bicara.

"Apakah ini pernikahan politik?"

"Tentu saja tidak nak, ibu sudah memikirkan ini matang-matang. Tidak mungkin ibu tega membiarkan mu terluka melihat adik mu menikahi wanita yang kau cintai" ucap Vanessa yang membuat semua orang terkejut tentu saja kecuali keluarga Milkha dan Dirga, karena memang mereka sudah tahu.

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang