10

4.7K 541 4
                                    

"Hmmm.... sudahlah tak apa, lagi pula aku juga mau memberi tahu ini, santai saja" ucap Milkha.

"Baik putri" ucap keduanya.

"Kau istirahat dulu saja, nanti pelayan akan bawakan makanan untuk kalian, jika mau mulai belajar kau bisa menemui Daniel dan Liberto di laboratorium" ucap Yizhar.

"Baiklah sampai nanti" ucapnya lalu segera pergi menuju kamarnya.

"Ini kamar ku, kalian bisa pilih kamar di sebelah ku" ucap Milkha saat sudah sampai di depan kamarnya. Setelah Milkha mengucapkan itu mereka pergi kemarin masing-masing.

Milkha membaringkan tubuhnya untuk meluruskan pinggangnya. Setelah itu ia berjalan menuju lemari dan memasukan pakaiannya kedalam lemari.

"Aku lupa jika aku punya baju disini" ucapnya lalu mengambil satu dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

20 menit Milkha mandi dan keluar dengan sudah mengenakan pakaiannya. Lalu ia segera berbaring, kasurnya sangat empuk dan lembut sehingga tidak lama kemudian ia tertidur dengan damai.

Satu jam kemudian seorang pelayan datang dan mencoba membangunkan Milkha, tapi sudah 20 menit berlalu Milkha belum bangun juga. Akhirnya pelayan itu menggunakan cara yang sedikit keras, ia sudah tau jika Milkha akan sulit bangun seperti ini. Kebiasaannya sejak dulu tidak pernah berubah.

"Putri bangun anda harus makan" ucapnya.

"Putri!" teriaknya di telinga Milkha. Milkha pun segera membuka matanya.

"Iya aku bangun" ucapnya kesal. Milkha bangun dan makan, lalu setelah itu ia segera bersiap.

"Apa Danil dan Berto kemari?" tanya Milkha.

"Tidak putri" jawab pelayan itu sambil menundukkan kepalanya.

"Huh baiklah, panggil yang lain agar bersiap" perintah  Milkha, pelayan itu segera menjalankan perintah.

Setelah selesai bersiap ia segera keluar. Bertepatan dengan itu si kembar juga keluar dari kamar mereka. Milkha dan lainnya segera menuju laboratorium. Mereka menyusuri istana dan tiba di depan laboratorium. Milkha membuka pintu dengan keras.

"Danil! Berto! Kalian tidak menyambut ku?!" teriak Milkha.

Seketika karena teriakan Milkha yang menggelegar Daniel yang hendak memasukan ramuan kedalam botol terkejut dan hasilnya adalah tumpah sebagian.

Sedangkan Liberto yang sedang membawa gelas kosong sontak melemparkan gelas itu entah kemana hingga pecah.

Kedua orang itu segera berteriak kesal "Milkha!"

"Upss sorry" ucapnya sambil menutup mulutnya dengan tangan kirinya. Sementara Daniel dan Liberto hanya bisa pasrah.

Liberto menyuruh orang untuk membersihkan pecahan gelas, begitu juga dengan Daniel.

"Apa yang membawa mu kali ini?" tanya Daniel.

"Tidak ada buku yang baru di perpustakaan kerajaan sekarang" ucap Liberto.

"Aku bukan datang itu, aku datang untuk belajar membuat ramuan" ucapnya. Daniel dan Liberto segera mematung di tempat.

"Sepupu ku yang cantik, berapa luasnya isi otak mu ini hmm? Kau sudah menghabiskan buku perpustakaan sekarang kau mau membuat ramuan?" tanya Daniel.

"Bukannya kau pernah membuat ramuan?" tanya Liberto.

"Kak Danil aku memang cantik dan isi kepala ku itu sangat luas dan harus di isi lebih banyak lagi, lagi pula aku dulu membuat ramuan obat, kali ini ramuannya berbeda. Aku mau belajar membuat ramuan menyuburkan tanaman" ucapnya.

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang