36

1.2K 169 4
                                    

"Untuk apa kau di sini keponakan ku?"

"Aku disini untuk apa?"

"Ah jangan di jawab pasti kau ingin membantu ku bukan? Ku dengar ayahku di kalahkan oleh mu tempo hari. Pasti kau disini membantu ku sebagai keluarga"

"..."

"Sekarang minggir kau menghalangi jalanku. Aku harus bertemu dengan orang yang mengaku sebagai ratu negeri ini"

"Dia sudah di sini paman"

"Dia? Di sini? Kau bercanda aku tidak melihatnya. Hahaha hei katakan pada ratu pengecut mu untuk menghadapi ku disini" ucapnya dengan menunjuk pada salah satu prajurit. Sedangkan Milkha sudah mengepalkan tangannya walaupun wajahnya menampilkan senyuman.

"Dia sudah di sini paman, apa kau terlalu bodoh untuk mengenali seseorang?"

"Apa? Disini? Tunggu. Kau! Kau adalah ratu itu?!"

"Hahahaha ternyata kau benar-benar bodoh paman. Kembalikan istana ku sekarang selagi aku meminta mu dengan baik"

"Kembalikan? Kau gila? Istana ini sudah menjadi milik leluhur ku"

"Tidak kau salah paman, kakak ku Frans Aquila Elexie tidak mewarisi istana ini pada keturunannya"

"Hah omong kosong! Dia bahkan bukan kakak mu!"

"Dia kakak ku dan kau sendiri yang membunuhnya melalui anak buah mu!"

"Apa? Itu tidak benar!"

"Itu adalah kenyataan paman!"

Milkha mengarahkan tangannya lalu cahaya biru muncul di hadapan mereka. Ingatan tentang terbunuhnya Frans tertampang dengan jelas, juga surat wasiat Frans yang di tinggalkan melalui kalungnya.

"Aku Frans Aquila Elexie, mantan raja Kerajaan Demon juga penguasa Kerajaan Aquila. Dengan ini menyatakan Kerajaan Aquila tidak akan jatuh ke tangan siapapun kecuali adik ku. Adik kandung ku. Jika kalian menemukan kalung ini tolong berikan pada reinkarnasi adik ku"

Setelah mengatakannya cahaya biru pun pudar. Milkha menampilkan senyum kemenangannya. Sedangkan Elkana terpaku pada pernyataan itu. Kakeknya tidak semudah itu ternyata.

"Cih bisa saja kau mengarang hal itu"

Milkha menunjukkan kalungnya, ada ukiran unik yang hanya di miliki oleh Frans, selain itu kalungnya memiliki lambang Kerajaan Demon. Lambang setiap kerajaan sulit untuk di palsukan. Tebal dan tipisnya garis sulit untuk di palsukan. Meskipun ada yang berhasil menirunya, sudah pasti itu palsu karena memiliki ciri khasnya tersendiri.

"Aku tidak akan menyerahkan kerajaan itu"

"Baik jika itu yang kau mau paman" ucapnya dengan smirk.

Milkha sudah tahu jika Elkana tidak akan mudah. Untung saja ia memiliki rencana yang sudah di atur beberapa hari sebelum perang ini berlangsung.

"Serang!" ucap Elkana memberi memberi perintah.

Sedangkan Milkha masih berdiam diri tidak memberi aba-aba untuk menyerang. Ketika pasukan Elkana maju untuk menyerang, terdengar suara yang begitu keras.

Duarr...

Milkha tersenyum penuh arti, ia memasang bom di jalur pasukan musuh. Ia menanam bom itu tanah begitu pasukan maju, Milkha menekan tombol untuk menghitung mundur dan boom ledakan pun terjadi.

"Sebaiknya kau menyerah, setengah pasukan mu sudah tamat"

"Dalam mimpi mu! Serang mereka!"

"Serang!"

The Princess Technology (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang